Awalnya aku tak sengaja menemukan film ini di laptop teman kostku. Seperti biasanya, aku copy saja dan aku pindah ke laptop, entah mau ditonton kapan. Karena sore ini hujan dan aku merasa selo, akhirnya aku memilih untuk menonton film Eat Pray Love. Ternyata filmnya sangat membosankan. Satu hal yang membuat aku bertahan menontonnya sampai selesai adalah rasa nasionalisme, karena ada adegan film itu yang diambil di Bali, Indonesia.
Setelah jeda makan malam dan aku masih merasa malas untuk menyentuh proposal KKN, aku memutuskan untuk menonton film lagi. Pilihanku jatuh pada sebuah film Korea yang berjudul Speedy Scandal. Aku tidak tahu siapa saja pemainnya, tetapi film ini sangat menyenangkan untuk ditonton. Sangat tidak membosankan dan membuatku tertawa terbahak-bahak sendirian, cocok untuk penghilang galau.
Film ini menceritakan tentang Nam Hyeon-su seorang penyiar radio yang membawakan acara semacam curahan hati para pendengarnya. Salah seorang dari pendengar yang menelpon adalah Jeong Nam, seorang single mother yang membesarkan anaknya seorang diri dan ingin mencari ayahnya. Di luar dugaan, ternyata Nam Hyeon-su, si penyiar radio, adalah ayah biologis yang selama ini dicarinya. Dari sinilah mereka memulai kehidupan sebagai keluarga, walaupun harus berpura-pura jika di hadapan orang lain. Apalagi ada wartawan Bong Pil-Choong yang suka mencari kelemahan orang dan membeberkannya ke khalayak.
Kisah keluarga tiga generasi yang sangat konyol. Nam Hyeon-su yang ternyata mempunyai anak saat kelas 3 SMA, Jeong Nam yang mempunyai anak saat kelas 1 SMP dan Hwang Gi-dong, si cucu yang tidak kalah genit dengan kakeknya. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama di hari pertamanya masuk TK. Si kakek juga malah memanfaatkan cucunya untuk mendekati ibu guru yang cantik di sekolah Hwang Gi-dong. Masalah mulai terjadi saat Jeong Nam bertemu dengan Sang Min, mantan kekasih sekaligus ayah biologis putranya, Hwang Gi-dong. Jeong Nam bingung bagaimana meluruskan kesalahpahaman antara dirinya dengan Sang Min. Sang Min seorang fotografer yang mempunyai foto Jeong Nam bersama Nam Hyeon-su. Tanpa sepengetahuan mereka, wartawan Bong Pil-Choong mengetahui foto-foto itu dan menjadikannya bahan gosip.
Karir Nam Hyeon-su terancam. Secara emosional ia mengusir anak dan cucunya pergi. Jeong Nam merasa sangat menderita. Ia kehilangan kasih sayang seorang ayah yang baru dirasakannya sebentar dan Sang Min dalam satu waktu. Ia dan Hwang Gi-dong menyambung hiduo dengan menjadi waitress sebuah restoran dan tidur disana saat restoran tutup.
Walaupun film ini membuat kita tertawa dengan berbagai adegan konyolnya, namun tetap ada amanat yang dapat diambil dari dalamnya. Keluarga adalah kado terindah yang Tuhan beri untuk umatnya. Kita tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi anggota keluarga kita, namun kita pasti akan sangat menyayangi mereka bagaimanapun keadaannya. So, kalian harus nonton film ini ya..! Benar-benar sayang untuk dilewatkan!