Pages

Pak Jkw oh Pak Jkw

Sabtu, 15 Maret 2014

Kemarin headline news di berbagai media massa adalah pencapresan Pak Jkw sebagai presiden dari partai berlambang banteng. Sejak jauh hari sebelumnya memang isu itu sudah santer terdengar namun yang bersangkutan masih diam seribu bahasa sampai akhirnya kemarin ada pernyataan resmi.

Saya mungkin termasuk orang yang menyayangkan hal tersebut. Menurut saya, orang yang punya program dan mau bekerja seperti beliau seharusnya diberi kesempatan untuk menyelesaikan program kerjanya agar terasa perbaikan yang nyata. Namun, dunia politik sepertinya tak memiliki cukup waktu untuk bersabar. Nyatanya, beliau yang sedang sibuk membenahi Kota Solo langsung dicalonkan sebagai Gubernur DKI. Belum selesai membenahi Jakarta, kemudian diangkat sebagai capres. Menurut saya, hal ini membuat beliau tidak bisa menyelesaikan program kerja yang telah berjalan separuhnya. Memang ada penggantinya, namun sepengamatan saya terhadap Kota Solo, menjadi kembali terpuruk walau mungkin tidak semuanya.

Taman-taman kota kembali tidak terawat, banyak konflik yang muncul, seperti pedagang Galabo yang mogok, perubahan trayek angkutan umum yang tidak hanya membingungkan penumpang tetapi juga menimbulkan protes dari awak bus sampai isu titip menitip siswa ke salah satu SMA Negeri yang dilakukan oleh Walikota pengganti Pak Jkw. Saya tidak bermaksud menyalahkan walikota yang sekarang, semua yang saya sebutkan tadi hanya sebagai contoh banyaknya program pemerintah yang tidak dikomunikasikan dengan baik selepas Pak Jkw pindah untuk memimpin ibukota. Kita tidak berharap proses pembenahan DKI Jakarta menjadi seperti itu juga kan? Saya setuju dengan Pak Basuki yang menyarankan agar Pak Jkw tidak mundur dari jabatannya walaupun telah resmi menjadi capres. Jadi masih ada kesempatan untuk Pak Jkw kembali mengurusi ibu kota kalau tidak terpilih di pilpres walau mungkin sangat kecil kemungkinannya.

Apapun pendapat saya tapi kenyataannya nasi sudah menjadi bubur. Saya atau siapapun orangnya tak akan bisa membuat pak Jkw mengundurkan diri dari pencapresannya. Saya pribadi masih harus berpikir seribu kali untuk memutuskan memberikan suara pada beliau atau capres yang lain atau bahkan tidak memilih sama sekali. Sekian dan terima sumbangan. Salam gundah gulana untuk Indonesia. Merdeka!

A Day With My Beloved Ones

Minggu, 02 Maret 2014

Ceritanya hari Sabtu kemarin aku rencana mau pergi bareng sama Mbak Puput. Walaupun sekabupaten tapi jarak rumah kami dari ujung ke ujung, jadi ya sama aja gak bisa sering-sering ketemu. Perjalanan dari rumahku ke rumahnya aja sejam, maklum lah dari ujung selatan ke ujung barat. Apalagi cuaca di Solo seringnya siang panas banget terus sore sama malam hujan. Makin lengkap deh alasan buat tetap ngendon di goa aja, hahahaha..

Awalnya kami mau ketemu di Sami Luwes aja dengan agenda setelah itu ke pameran komputer di Center Point, mampir ke rumah Dita, nyamperin anak-anak Impactus yang lagi ketemuan sama nyobain sebuah restoran Korea bernama Kimchi. Tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang. Fahmi minta ikut serta dan aku gak mungkin bawa dia sendiri motoran. Kalau mau naik bis kasian Fahmi nanti capek diajak ke berbagai tempat di Kota Solo. Akhirnya dengan segenap kerendahan hati aku minta mbak Puput ke rumahku dulu biar kita bisa motoran bertiga. Karena mbak Puput adalah ibu peri yang diutus ke dunia maka dia mengabulkan permintaanku. Thanks so much mbaaak *hug

Akhirnya kami berangkat dari rumahku sekitar jam 11 siang. Tujuan pertama ke Sami Luwes dan ternyata disana antriannya bejibun masya Allah. Kami baru keluar dari sana sekitar jam 1 lebih 15 menit. Setelah itu kami mampir di Rest Area, tempat anak-anak yang udah pada kumpul duluan. Gak lama sih, cuma sampai jam 2 kami pamit. Tujuan berikutnya adalah rumah Dita di Pajang. Kami disana numpang sholat dan leyeh-leyeh. Sumpe capek banget aku gak biasa motoran tiba-tiba jadi tukang ojek keliling Solo. Pengennya numpang boci juga, tapi itu tak mungkin. Aku harus ingat perjalanan yang masih panjang itu.
Foto dulu biar Fahmi gak bete :p
Karena aku cuma butuh beli fan dan cairan pembersih laptop akhirnya Dita menemaniku ke toko dekat rumahnya. Iyalah daripada ke pameran, capek lagi nanti muter-muternya. Lumayan lho di toko itu harganya terjangkau juga. Fahmi dan Mbak Puput bisa istirahat sebentar bersama adiknya Dita, Dinda. Aku lihat Fahmi sangat adaptif disana, gak tau malu buat ambil jajanan, ikut wudhu tapi aku tau sebenarnya dia pingin main air keran, plus tidur-tiduran santai di depan tv. Sumpe bukan aku yang ngajarin lho ya, hahahaha..

Sekitar jam 4 kami pamit pulang dan mampir ke tujuan utama yaitu Kimchi Korean Restaurant. Letaknya di Jalan Veteran 190 Surakarta. Sampai disini Fahmi ternyata udah bobok dong ya, kayaknya dia capek banget abis jalan-jalan seharian. Sempet nangis juga karena dibangunin dari tidurnya, untung pengunjung disana gak banyak, jadi gak terlalu merusak suasana, hehehe..

Akhirnya kami pulang dan sampai di rumah menjelang maghrib. Mbak Puput jadi gak pulang karena hujan. Tambah panjang aja quality time kami dan waktu capernya si Fahmi, hahaha.. Makasih banget ya mbak udah mau direpotin dan diajakin momong Fahmi yang sama sekali gak kalem itu. We love you! :*

Rest Area: Tempat Nongkrong yang Nyaman di Saku

Hello world!

Sekarang aku jalan-jalannya udah gak di Jogja aja, tapi juga di kota sendiri. Karena minim pengalaman tempat nongkrong yang asik dan terjangkau jadi aku manut aja waktu teman-teman Impactus ngajakin kumpul di Rest Area. Karena sama sekali belum pernah mendengarnya aku tanya ancer-ancernya dimana. Ternyata di Jalan Kebangkitan Nasional no. 60 Surakarta. Dekat pohon beringin di Penumping itu lho, sebrangnya Panties Pizza.

Tempat ini sebenarnya kayak tempat jualan jus biasa gitu cuma lebih luas. Dari teras rumah sampai di luar gerbang diberi peneduh dan meja kursi gitu. Berasa di cafe, hahaha.. Harganya standar kok buat kantong pelajar dan mahasiswa, jusnya mulai 6k dan ada makanan juga mulai dari snack kayak camilan, roti bakar sama french fries gitu tapi ada makanan lebih berat macam mie ayam, timlo, indomie goreng juga. Yang lebih penting, disini dilengkapi dengan fasilitas wifi & colokan listrik. Emang itu sih yang dicari, tempat nongkrong murah, nyaman, wifi & colokan, hahahaha.

Ini hasil belajar jepret si Fahmi (3 tahun)
Tapi bukanya ga full day teman-teman, cuma mulai dari jam 11 siang sampai jam 4 sore aja. Jadi buat kalian yang mau ngumpul kerja kelompok sama teman-temannya bisa banget kesini daripada bosen di kampus doang yang makanan di kantinnya cuma itu-itu aja, hohoho. 

Kemarin aku sama Fahmi & Mbak Puput sempat mampir kesana nyamperin anak-anak yang lagi ngumpul. Kita cuma pesan dua gelas jus melon sama ngabisin sebungkus camilan. Cuma 13k aja lho, murmer kaaaan? :D

Ngidam Koki Joni Pasta & Turkey

Hmmm.. Siapa sih anak gaul Jogja yang gak kenal sama Koki Joni? Itu lho, tempat makan enak yang ada di Jalan C Simanjuntak Gang V Jogja, ancer-ancernya gang sebelah MAN 1 Jogja itu masuk ke barat. Gak jauh kok, setelah bimbel Neutron.

Waktu masih awal buka aku juga gak terlalu ngeh, pikirku ah paling kayak pasta yang lainnya, gitu-gitu aja. Tapi begitu ada adik kos yang udah nyoba kesana, aku tanya tuh, harganya berapaan, menunya apa aja, enak gak, kenyang gak? Hahahaha.. Maklum perut ternak cacing naga jadi bawannya pengen yang jumbo gitu :p

Untung dia pengertian, dia dengan sabar mau cerita pengalamannya makan disana, dan ditambah 'buatku sih kekenyangan, tapi buat mbak Tika gak tau ya, hahaha' bikin aku makin penasaran aja. Aku lupa kapan pertama kali kesana, tapi yang jelas sejak saat itu kalau ada yang tanya apalagi mau nraktir aku pasti kasih Koki Joni sebagai rekomendasi.

Menurutku masakannya enak, apalagi yang khas adalah mereka pakai daging kalkun. Gak banyak kan ya resto yang bikin menu kayak gitu? Tempatnya joglo gitu, mirip ama Pastagio tapi aku belom pernah kesana, baru liat di foto doang, hiks ada mushola & parkir yang luas juga. Biasanya aku kalau kesini pesen Baked Mac, pasta panggang yang creamy gitu, lumer di mulut deh. Porsinya lumayan pas kenyangnya buat perut cacing naga kayak aku. Tapi kalau teman-temanku sering gak abis kalau makan disini, hahaha..
Udah gak sabar pengen santap! :9
Karena udah ngiler banget selama di rumah berbulan-bulan gak ketemu pasta, akhirnya setelah wawancara geje dan detik-detik genting sebelum berangkat ke Cirebon kemarin aku sempet-sempetin buat kesini. Udah gak bisa ditahan lagi deh ngidamnya, hahaha. Tapi gak seperti biasanya yang hampir selalu pesan Baked Mac, kemarin aku pesan Creamy Seafood Basil (28k) sama minumnya hot tea (5k) as usual biasa nenek-nenek gak bisa minum es hahaha..

Aku pilih yang creamy biar gak diprotes sama perut yang super sensitif sama rasa pedas dan asam ini. Yang paling aku suka disini adalah pastanya gak bikin eneg, jadi bisa pas gitu antara kenikmatan rasa dan porsinya. Biasanya kan pasta suka disajiin cuma seuprit gitu ya, atau kalau gak ya bikin eneg alias rasa kenyang yang semu, baru makan dikit udah berasa kenyang tapi gak lama kemudian bisa laper lagi. Tapi kemarin agak beda rasanya. Entah aku yang laper atau saking kangennya sama Koki Joni jadi porsinya berasa gak seperti biasanya. Masih kurang gitu, tapi kalau mau pesen lagi udah buru-buru mau ke Stasiun Tugu biar ga ketinggalan kereta, hahaha.. See you @KokiJoni! :D
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS