Pages

Pemberkasan CPNS BPK RI 2014

Rabu, 31 Desember 2014

Hai hai.. tak terasa kita sudah berada di hari ke-365 dari tahun 2014. Banyak tragedi di akhir tahun ini, seperti kebakaran Pasar Klewer dan hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501. Semoga Allah memberikan kekuatan untuk kita semua menghadapinya. Semoga para korban AirAsia lekas ditemukan jasadnya, diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Amiin ya roobal'alamiin.
 
Hari Senin kemarin aku ke Jogja buat pembekalan dan pemberkasan CPNS. Banyak kejutan di hari itu, salah satunya kami harus menjual hidup menandatangani kontrak ikatan dinas selama 5 tahun dengan negara Indonesia tercinta ini. Jika kami resign sebelum masa ikatan dinas selesai maka dikenakan pinalti sebesar 50 juta rupiah. Ijazah kami yang asli juga ditahan oleh instansi.

Pada saat pemberkasan, kami diberi tahu penempatan pertama selama 3-4 tahun ke depan. Aku mendapat penempatan di Palu, Sulawesi Tengah. Amazing, ngidam kerja di Indonesia Timur akhirnya terwujud juga alhamdulillah... Kami harus menandatangani surat kontrak di atas materai 6 ribu di depan pejabat BPK. Jika kami tidak bersedia tanda tangan, maka kami dianggap mengundurkan diri sebagai CPNS dan akan diganti dengan peserta cadangan. Sebagian besar sudah mantap tanda tangan dan sebagian kecil yang masih bimbang masih diberi waktu 1 hari lagi untuk memutuskan.

Status kami sebagai CPNS dihitung dari 1 Februari 2015 nanti, sedangkan menjadi PNS 1 tahun kemudian. Sembari menunggu jadwal diklat prajabatan dan diklat ke-BPK-an serta diklat lainnya, kami dipersilahkan magang di kantor perwakilan BPK yang dekat dengan domisili atau sesuai keinginan. Sewaktu magang belum mendapat gaji, melainkan hanya diberi uang saku sebesar 1,6 juta. Untuk jurusan di luar ekonomi akuntasi nanti diklatnya akan ditambah sebulan. Setelah rangkaian diklat selesai baru kami disebar untuk bertugas sesuai penempatan masing-masing.


My Happy Ending of Being A Jobseeker: CPNS BPK RI 2014

Jumat, 26 Desember 2014


Alhamdulillah... Setelah perjuangan panjang mencari pekerjaan yang halal dan mensejahterakan, akhirnya nyangkut juga aku di suatu instansi, yaitu CPNS BPK RI 2014. Lega banget rasanya :)

Pengumumannya tanggal 23 Desember jam 9 malam. Jadwal pemberkasan di Jogja besok Senin, tanggal 29 Desember. Mepet banget mengingat banyak hari libur dalam sepekan ini. Akhirnya hari Rabu tanggal 24 Desember aku langsung ke RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk membuat surat keterangan sehat jasmani, rohani, bebas napza dan thorax. Datang jam setengah 9 pagi selesai jam setengah 1 siang. Ada psikotestnya selama sekitar 2,5 jam. Hasilnya baru bisa diambil besok Sabtu jam 12 siang. Biayanya 298 ribu. 

Sampai di rumah jam 2 siang, langsung ke Disnakertrans Kab. Sukoharjo buat minta legalisir Kartu Kuning terbaru. Sebenarnya udah tutup, tapi aku pasang tampang memelas dan bilang kalau ini penting banget harus dikumpulkan hari Senin. Akhirnya bapak pegawainya luluh juga. Terima kasih, Pak. Maaf saya merepotkan, tapi ini benar-benar demi masa depan, hehehe...

Ke-hectic-an hari itu belum berakhir. Masih harus ke Polres bikin SKCK yang baru khusus buat pemberkasan CPNS. Sebenarnya SKCK ku masih berlaku tapi tulisannya cuma buat mencari kerja gitu aja, jadi buat amannya mending bikin baru sekalian. Karena mepet banget waktunya, aku gak pake surat pengantar, cuma fotokopi KTP&KK, SKCK yang udah dimiliki, pas foto, sama bayar uang administrasi aja. Untungnya lagi-lagi bapaknya baik masih mau melayani walaupun udah lewat dari jam pelayanan.

Alhamdulillah lega rasanya semua syarat udah terpenuhi. Semoga lancar pemberkasan dan tahap selanjutnya. Semoga mendapat penempatan terbaik juga nantinya. Amiin ya robbal'alamiin...


User Interview PT Badak NGL

Karena namaku gak tercantum dalam daftar nama yang lolos ke wawancara user di Jakarta, yaudah aku pasrah saja. Eh tetiba beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 12 Desember 2014 sekitar jam 10 malam, ada sms dari Pak Tito Yushadi, HRD PT Badak NGL yang dulu cerita-cerita waktu di Hotel Phoenix itu.

Pak Tito bilang ada kandidat yang tak bisa hadir wawancara sehingga aku ditunjuk sebagai peserta pengganti dan disuruh dateng ke Sari Pan Pacific Hotel di Jalan M.H. Thamrin Jakarta tanggal 16 Desember. Alhamdulillah ternyata masih ada harapan. Langsung aku iyain aja dan pesan tiket kereta buat ke Jakarta.

Senin pagi waktu masih di kereta, aku ditelpon Ibu Sudaryani dari PT Badak NGL, diminta mengirimkan nama lengkap dan nomor peserta tes ke beliau. Senin maghrib aku sampai di Stasiun Jatinegara, dijemput sepupuku yang kebetulan kosnya di dekat situ dan dianterin sampai kos sahabatku di Mampang Prapatan. Selasa pagi aku berangkat ke lokasi tes wawancara naik Kopaja AC 612 dari Halte Busway Durentiga, turun di Halte Busway Sarinah dan jalan kaki sedikit ke Sari Pan Pasific Hotel.

Disana aku ketemu adik angkatanku dan 2 orang lagi dari Fikom Unpad. Kami diwawancarai secara bergantian dan aku mendapat urutan terakhir. Panelis yang mewawancarai harusnya ada 3 orang tapi seorang berhalangan hadir karena sibuk dengan tugas yang lain. Aku diwawancarai oleh Pak Bambang Budi, Pjs Senior Manager HRD sama Bu Rini Senior Corporate Communication PT Badak NGL.

Wawancara direkam menggunakan voice recorder dan handy cam. Awalnya disuruh mendeskripsikan diri, pengalaman organisasi dan kuliah, dan prestasi terbaik yang pernah diraih dalam Bahasa Inggris. Tapi selanjutnya pakai bahasa Indonesia kok. Ditanyain modal apa yang ada dalam diri kamu yang bikin PT Badak NGL pantas buat ngrekrut kamu. Ditanyain juga fase-fase sulit dalam hidup dan bagaimana mengatasinya. Ya pokoknya sekitar kuliah, pelajaran kuliah, organisasi, kehidupan sehari-hari, yang intinya bagaimana kita melakukan keseharian yang memproses development diri. Tips dari temannya temanku yang udah ketrima disana yaitu waktu wawancara usahakan menjual tapi jangan over dan jadilah pribadi yang menyenangkan.

Oh ya, gaji di PT Badak NGL untuk jurusan lulusan S1 nonteknik sekitar 14 juta IDR/bulan. Kalau teknik mungkin lebih ya.. Pokoknya setahun bisa sekitar 200jutaan. Setelah user interview masih ada medical check up dan BOD interview. Nah BOD interview ini kita disuruh ke Bontang sana. Tenang, akomodasi ditanggung PT Badak NGL kok sejak user interview. Aku kemarin dapet sejuta buat ganti akomodasi Jogja-Jakarta. Kalau udah sampai BOD interview berarti kita udah 95% ketrima di PT Badak NGL. 

Setelah dinyatakan diterima di PT Badak NGL, kita harus mengikuti pelatihan selama 3 bulan. Selama 3 bulan itu kita udah dapet gaji full. Setelah 3 bulan nanti ada evaluasi lagi. Kalau itu lolos, baru kita dinyatakan lolos sebagai pegawai tetap PT Badak NGL.

Walaupun aku cuma sampai user interview, aku tetap bersyukur karena diberi kesempatan buat mendapat pengalaman bertemu orang-orang hebat selama rekrutmen PWTT PT Badak NGL. Selamat buat teman-teman ya lolos ke tahap berikutnya. Buat yang belom beruntung semoga segera dibukakan pintu rezeki di tempat lain, yang penting jangan patah semangat yaaa!

Kenapa Pernikahan Disebut Menggenapkan Separuh Agama?

Jumat, 12 Desember 2014

Yang resolusi tahun 2015 nya mau nikah mana suaranya?~ Hahahaha...

Haduh, dari mana yaa mulai ngomongnya... Grogi nih, masa jomblo ngomongin nikah? Ntar dibilang gak ngaca lagi, hihihihi... Tapi yaa daripada gak diceritain ntar keburu lupa. Yuk kita mulai, pasang mata ya gaes..!

Jadi dalam agama yang aku anut yaitu Islam, biasanya nikah disebut sebagai penggenapan separuh agama. Dasar aku orangnya kepo, penasaran kenapa bisa disebut begitu ya? Ada yang penasaran juga gak? Kalau gak penasaran, gak usah lanjut baca deh daripada waktunya mubazir, hahahaha... Gak ding, terserah sih mau baca apa enggak yang penting aku mau nulis. Sekali lagi, keburu lupa, hahahaha.

Menurutku sih kenapa menikah disebut menggenapkan separuh agama, begini teorinya:
Kalau seseorang itu sudah menemukan jati dirinya, sudah tau visi dan misi kehidupannya seperti apa, sudah punya pekerjaan untuk menopang kehidupannya, sudah mandiri sebagai seorang manusia yang matang dan dewasa, apa lagi yang hendak ia cari coba? Tak lain dan tak bukan ia akan mencari kebahagiaan kan?

Nah, kebahagiaan yang menentramkan jiwa itu bisa didapat jika ia menikah. Ia akan punya seorang pendamping hidup dan anak-anak sholeh sholehah yang bisa menggenapkan kehidupannya, yang bisa membahagiakannya. Kalau seseorang itu meniatkan menikah untuk ibadah, maka makna pernikahan akan menjadi sumber kebahagiaan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Makanya banyak yang bilang kalau mau nikah harus niat ibadah, ternyata emang gitu to logikanya... Make sense sih...

Tambahan lagi, ketika seseorang sudah meniatkan untuk menggenapkan separuh agamanya dengan menikah, sebenarnya orang itu gak harus punya pacar dulu sih... Gak harus pacaran berapa lama dulu baru berani ngomongin nikah... Ya kalau emang niat nikah, udah ada calon yang sreg, ya tinggal dimintain restu kepada Allah dan orang tua njuk ndaftar ke KUA aja sih, hahahaha... Buat yang belom punya pacar atau belom punya calon, dengan ikhtiar dan doa yang sungguh-sungguh insya Allah bakal ketemu kok itu jodohnya. Mungkin bisa dari temennya temen, sodaranya temen, temen seperjalanan, temen masa kecil, siapa tau kan ya....

Soal teori ini, barusan aku bahas sama temenku, soalnya kami heran nih banyak temen yang udah punya kerjaan, udah kesampaian mimpi-mimpinya, udah punya pacar, tapi kok ya cuma gitu-gitu aja gak pernah ada pembahasan ke depannya mau gimana. Kesimpulan yang kami dapat sih ya berarti orang itu belum bener dalam dirinya sendiri, belum damai dengan iman di hatinya sendiri. Kasarnya, gimana mau mikirin menggenapkan separuh agama kalau menggenapkan sholat 5 waktu aja masih belom kesampaian? Iya kan? Bener kan? Mak jleb kan? Hahahahaha... Iya sih hari gini susah mau nyari jomblo mapan dan rupawan yang masih bagus sholatnya. Kebanyakan sih pasti kelewat di jalan lah, kelewat di meeting lah, kelewat dimana aja bisa lah, hahaha... Kenapa disini kami simpulin dengan sholat? Karena sholat itu tiang agama, kalau sholat wajibnya udah bener insya Allah ibadah yang lain udah jalan juga.

Jadi nggantung gak sih omonganku? Ya anggap aja segini cukup ya, kurang lebihnya mohon maaf lahir dan batin aja, hahahaha... Kalau ada yang mau nambahin silakan di komen. Danke! :D

Kimchi Korean Restaurant

Rabu, 12 November 2014

Akhirnya aku bisa icip-icip lagi setelah sekian lama, hahaha. Yang lebih istimewa, kali ini aku ditemenin sama Mbak Puput dan Fahmi, setelah seharian kami muter-muter Solo, hahaha. Pakai ada adegan Fahmi bobok, nangis, minta digendong dan pulang juga, tapi untungnya aman terkendali dan happy ending :D

Udah lama sih pingin nyobain resto korea di Solo. Sebenarnya ada 2, satunya Daegu Korean Grill di Jalan Dr. Radjiman tapi sepertinya mahal dan kantong kami belum cukup buat kesana. Akhirnya kami searching dan nemu tempat yang lebih friendly harganya, hahaha. Namanya Kimchi Korean Restaurant tempatnya di Jalan Veteran timur SD Al-Islam 2 Jamsaren. Tempatnya bersih, keliatan lux, tapi di luar gak ada tukang parkirnya jadi parkir gratis dan helm dibawa masuk yaaa..! :D

Kita duduk di kursi yang empuk, maksudnya biar bisa naruh Fahmi bobok disitu tapi dia malah bangun. Trus banyak cermin gede yang bikin over narsis gitu, hahaha. Kita pilih Jajangmeyon sama Bento Box soalnya aku nyari menu yang aman buat balita macam Fahmi. Secara menu Korea kan kebanyakan asam sama pedas gitu rasanya. 

Setelah pesen makan, kita foto-foto narsis dulu, eh, mbaknya dateng bawain kudapan. Lumayan ada buahnya yang langsung abis dilahap Fahmi. Nunggu makanan utamanya lumayan lama sih, sampai si Fahmi bete gitu minta pulang. Akhirnya dialihin perhatiannya sama mbak Puput, diajakin foto-foto baru deh dia semangat lagi. Lumayan Fahmi lahap maemnya hampir sebento box itu bisa habis semua.

P. S. Sebenarnya ini postingan lama banget tapi hampir lupa ga dikelarin tulisannya jadi sebagian besar udah menguap dari ingatan. Lupa range harganya berapa tapi seingatku kita bertiga (2 porsi) abisnya sekitar 60-70ribu. 

Psikotes, FGD dan Wawancara Psikolog PT Badak NGL

Senin, 10 November 2014

Alhamdulillah setelah menanti kabar sekitar 2 minggu, muncullah sms dan email dari PT Badak NGL yang intinya aku lolos PAPs dan berhak mengikuti tes tahap selanjutnya yaitu psikotes, FGD dan wawancara psikolog.

Tesnya diadakan di hotel Phoenix Jalan Jendral Sudirman Yogyakarta. Di email tertulis pukul 8 WITA. Karena takut telat, pukul 7 pagi lobi hotel sudah ramai dengan para peserta tes. Parahnya, aku lupa nggak bawa kartu tes. Bukan lupa sih, tepatnya kartu tesnya mendadak hilang dari tasku, padahal seingatku setelah aku keluarin dari tempat pensil terus aku pindahin ke tas ransel bagian depan. Aku baru ngecek lagi pagi hari sebelum berangkat tes. Akhirnya aku berangkat tes dengan perasaan gambling, kalau masih boleh ikut tanpa kartu tes ya syukur, kalau enggak ya pulang ke Solo saja. Habis mau gimana lagi?

Tes diadakan di ruang Pandawa. Untung aku masih boleh ikut walau tanpa kartu tes, yang penting ingat nomor tesnya dan membawa KTP. Ternyata tes dimulai pukul 8 pagi dan kami diberi waktu 15 menit buat mengganjal perut dengan coffee break sebelum tes dimulai. Tes hari pertama tes TOEIC dari ITC Jakarta.

Soal tes TOEIC terdiri dari 100 soal listening dan 100 soal paper based yang terdiri dari grammar dan reading. 100 soal listening selesai dalam waktu 45 menit dan soal grammar and reading harus selesai dalam waktu 75 menit.

Tes TOEIC selesai pukul 11.10 dan dilanjutkan cerita dari staf HRD PT Badak NGL sembari menunggu jam makan siang tiba. Bapaknya banyak bercerita tentang fasilitas yang ada di PT Badak NGL. Di sana, pegawai diberi fasilitas perumahan yang lengkap dengan fasilitas pendidikan sampai tingkat SMA di kompleksnya itu. Tunjangan pendidikan anak pegawai ditanggung sampai anak ke-3 dan sampai lulus S1 atau berusia 25 tahun. Kalau anak pegawai PT Badak kuliah di Jogja misalnya, nanti dapat uang bantuan pendidikan 1,5 juta per bulan kalau ga salah dengar. Cukup banget lah yaa buat hidup di Jogja. Oh iya, kalau lolos tes tahap ini masih ada medcheck dan wawancara user. Kalau lolos ke wawancara user, kita diberi uang saku dari PT Badak nya. Aku intip di websitenya sih antara 500 ribu - 1 juta. Wow benar-benar kabar gembira yaaa buat para job seeker, hahaha...

Tepat jam 12 siang kami dipersilahkan makan gratis prasmanan di hotel. Menunya macem-macem, dari nasi dan bermacam lauk-pauk, es, salad, buah-buahan bahkan cake dan pudding yang bisa bikin kita bilang 'bye bye diet' hahaha...

Hari kedua dimulai jam 8 pagi dan aku dateng telat, huhuhu... Mereka semua udah duduk dan nulis-nulis gitu. Aku pikir udah mulai psikotesnya, ternyata baru ngisi biodata. Huft... Tes pertama ada Kraepelin, tes hitungan ringan, tes kode-kode gambar sampai terakhir ada blangko khusus yang suruh nulis 20 sifat dasar kita, kelebihan kekurangan kita, dan motivasi kita apply di PT Badak. Terakhir ada tes wartegg, gambar orang dan pohon tanpa disuruh ngasih keterangan.

Setelah makan siang kita dibagi kedalam kelompok sekitar 7 orang buat FGD. Soal FGD-nya kita diberi naskah yang berisi nama-nama pegawai dan deskripsi tentang kinerjanya. Kita diberi waktu 5 menit untuk mengurutkan nama-nama itu ke dalam daftar yang pantas diajukan sebagai pegawai teladan. Setelah itu kami diberi waktu 25 menit untuk memutuskan jawaban secara berkelompok. Alhamdulillah kelompok kami lancar dan akrab. Ternyata ada kelompok lain yang cuma bisa mengurutkan 2 nama saja dari total 8 urutan.

Setelah itu kami diwawancarai satu persatu, ditanyain soal yang 20 facts about me itu.... Setelah selesai, kami boleh pulang dan tetep ada coffee break lagi, hahahaha royal banget ya si anak perusahaan bumn ini :D

Katanya sih pengumumannya sekitar 2 minggu lagi. Dan kami berkesempatan ngobrol lagi dong dengan bapak HRD itu... Bapaknya cerita kalau Communication Officer tugasnya banyak banget dan jarang bisa ngantor tepat dari jam 7 pagi sampai 4 sore. Tapi bisa ke luar negeri dan sering disuruh dinas keluar kantor, dan memang disitu asyiknya ;-)


Tes Tahap 3 OJK

Aku ikut tes tahap 3 OJK ini setelah selesai tes TPA PT Badak NGL. Untung waktunya gak tabrakan jadi gak bikin dilema, hehehe... Setelah lolos dari tes tahap 2, lanjutlah kita ke tes tahap 3 OJK. Tes ini terdiri dari tiga bagian, yaitu psikotes tahap II, tes bidang ke-OJK-an, dan tes bahasa Inggris. Boleh aja kita ga ikut tes bahasa Inggrisnya dengan catatan harus bisa menunjukkan sertifikat dan fotokopi skor TOEFL yang di atas 500. Karena skorku belum sampai segitu jadi aku harus ikut semua rangkaian tes secara lengkap.

Walaupun di pengumuman ditulis tes dimulai jam 1 siang ternyata molor setengah jam. Psikotes tahap II lengkap dengan gambar orang, pohon dan wartegg setelah memecahkan kode-kode gambar dan hitungan ringan dan teman-teman sepaketnya itu. Karena rangkaian tes yang banyak dan waktu yang terbatas, psikotes ini disisipi waktu buat sholat Ashar cuma 15 menit.

Setelah psikotes selesai, kami diberi waktu 15 menit lagi untuk sholat Maghrib. Tes bidang ke-OJK-an berjumlah 100 soal yang harus selesai dalam waktu 60 menit. Pertanyaannya seputar OJK dan campuran istilah ekonomi akuntansi dan keuangan gitu. Selesai tes, peserta yang skor TOEFLnya lebih dari 500 boleh pulang duluan. Yang skornya ga nyampe segitu harus berjuang satu sesi lagi yaitu tes bahasa Inggris. Tes ini terdiri dari 90 soal dengan waktu 60 menit juga. 45 soal tentang grammar dan 45 soal yang berikutnya tentang bacaan yang panjang gitu. Ahirnya tes selesai sekitar pukul 8 malam. Huaaa.. lapar rasanya berjam-jam terkuras tenaga dan pikiran.

Ternyata cukup sampai di situ saja perkenalanku dengan OJK karena aku tidak berhak mengikuti tes tahap selanjutnya, huhuhu... Tetap semangat, pasti rezeki sudah lebih dekat!


TPA PT Badak NGL

Senin, 27 Oktober 2014

Selamat pagi semuanyaaaa... Semangat memulai hari Senin dengan suka cita yaaa... Selamat buat Pak Rektor mantan kampusku yang baru saja dilantik jadi Mensegneg, selamat mengemban amanah baru Pak Tik, semoga lancar dan bersih dari KKN. Amiiin... :)

Beberapa menteri Kabinet Kerja-nya Pak Jokowi berasal dari alumni Kampus Biru, sampe di Republika Online dibilang Geng UGM. Jadi ikutan bangga nih, hohoho... Oh ya, satu lagi deh. Selamat hari listrik nasional ke-69, semoga listrik cepat merata ke berbagai pelosok nusantara yaaa... Efek skripsi PLN jadi susah move on dari kelistrikan.

Pasti pada bingung deh, judulnya apa, prolognya apa, hahaha.. Oke lah mari kita mulai saja. Jadi kemarin hari Minggu, 26 Oktober 2014, aku berkesempatan mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) sebagai seleksi awal dari rekrutmen PWTT PT Badak NGL. Acara dimulai pukul 7.30 tetapi peserta diharuskan datang 30 menit sebelumnya. Karena lokasi tesnya di Fakultas Psikologi UGM yang lagi direnovasi, jadi kemarin rada muter gitu nyari pintu masuknya, hahaha. Syukurlah pas nyampe di sana, acaranya belum dimulai.

Tepat pukul 7.30 kami daftar ulang dan diberi kartu peserta. Itu harus antri buat nunjukkin syarat-syaratnya, yaitu KTP, ijazah sama transkrip nilai (semuanya asli dan fotokopi). Setelah dapet kartu peserta tes yang udah ditempelin foto, kami antri lagi verifikasi dari PT Badak NGL-nya. Distempel itu kartu tesnya biar resmi, fotokopian KTP, ijazah, sama transkrip nilai dikumpulin di situ. Selesai verifikasi, kami dikumpulkan di salah satu ruangan tes yang paling muat banyak orang buat briefing sama pemutaran company profile. Aku baru tahu ternyata 50% saham PT Badak NGL itu dimiliki oleh Pertamina :D

Waktu briefing dijelasin kalau nanti tesnya ada 2 jenis yaitu TPA sama FET (Fundamental Engineering Test). Syukurlah yang dari jurusan non teknik cuma TPA doang. Mati aja kalau juga disuruh FET yang tesnya 4 jam nonstop dan kabarnya isinya soal-soal macam Kimia, Fisika, dan Matematika yang sudah kuceraikan sejak dari kelas 2 SMA hahaha.

Kemarin itu aku baru pertama kali menjumpai TPA yang pakainya PAPs alias Potential Academic Pascasarjana. Jadi itu tesnya sebenarnya TPA buat S2 di UGM gitu. Jadi kalau nanti lolos TPA ini bisa diartikan kalau kemungkinan besar kita juga bakal lolos TPA buat masuk S2 di UGM, hihihi. Jadi motivasi lolos TPA ada 2, buat lolos tes tahap selanjutnya PT Badak NGL sama buat ngelihat kira-kira pantes gak buat lanjut S2 di mantan kampus tercinta.

TPA model PAPs ini terdiri dari 120 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 100 menit. Terdiri dari tes verbal (sinonim, antonim, analogi dan pemahaman bacaan - 40 soal 20 menit), tes kualitatif (deret angka, aritmatika, aljabar, perbandingan kuantitatif - 40 soal 40 menit), dan tes penalaran logis (diagram, analitis, serial, klasifikasi - 40 soal 40 menit).

Tenang saja, waktu tes ini kita dikasih konsumsi kok. Pagi ada snack, siang ada nasi box. Walaupun kita gak ikut FET juga tetep dikasih lunch, hohoho... #PecintaGratisan

Psikotes Jasa Marga

Jumat, 24 Oktober 2014

Ceritanya beberapa bulan lalu aku apply Jasa Marga. Tes pertama adalah tes online. Terdiri dari sinonim-antonim, penjumlahan pengurangan perkalian pembagian, dan tes bahasa Inggris. Kalau tidak salah untuk mengerjakan semuanya diberi waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam.

Tahap selanjutnya adalah psikotes. Tes ini diadakan di Kantor PPM Asesmen SDM di Jalan Menteng Raya 9 Jakarta Pusat. Waktu itu pengumuman hari Jumat pukul 10 malam, aku baru membukanya sekitar jam 12 malam. Jadwal psikotesku Minggu jam 7.30 pagi. Alhasil rada kelimpungan dan gak ada persiapan. Mengecek tiket kereta pun tinggal yang ekonomi AC dari Jogja. Jadi rada gambling juga, kalau sampai di Jogja dapet tiket ya berangkat, kalau enggak ya sudah hitung-hitung refreshing ke Jogja.

Sabtu pagi aku ke Jogja, sesampainya di sana ternyata kereta ekonomi AC yang berangkat jam 9 pagi dan sampai Pasar Senen maghrib sudah habis tiketnya. Tinggal kereta ekonomi AC yang berangkat maghrib dari Jogja dan sampai di Jakarta jam 3 dini hari.

Akhirnya aku beli tiket yang itu, dan menunggu sore di Jogja aku sempatkan datang ke wisudaan adik kosku yang ekstensi di UNY. Di perjalanan ternyata ada penambahan jalur kereta jadi molor jam perjalanannya. Jam 3 pagi baru sampai di Stasiun Pasar Senen.

Oleh temanku yang sudah aku mintai tolong buat mengantarkan ke lokasi tes, aku tak boleh keluar dari peron sebelum matahari bersinar. Jadilah aku numpang sholat dan mandi di stasiun dengan air yang keruh dan sampai menyisakan jerawat di wajahku beberapa minggu setelahnya.

Dari sebrang Stasiun Pasar Senen, aku dan temanku naik P20 dan turun tepat di depan kantor PPM Asesmen. Tes baru dimulai pukul 8 lebih dan selesai sekitar pukul 12.30. Tesnya lengkap banget ada Kraepelin dan gambar macam wartegg dan gambar pohon dan gambar orang. Di gambar orangnya disuruh ngasih keterangan sifat kelebihan dan kekuarangan orang itu dan mau nggak kamu buat jadi dia. Ada tes bahasa Inggris juga padahal udah ada tes bahasa Inggris waktu tes online. Psikotes mulai sekitar jam 8 pagi sampai jam 1 siang dan sangat amat melelahkan otak apalagi banyak yang belum sempat sarapan karena di pengumuman disuruh sampai lokasi tes jam 7 pagi. Sampai berkunang-kunang mataku rasanya begitu kelar tes. 

Setelah itu, aku diajak temanku makan di KFC Tugu Tani demikian mereka menyebutnya. Karena aku ingin pulang naik bus, temanku mengajakku jalan kaki dari KFC Tugu Tani sampai ke Halte TJ Kwitang. Sampai di sana, bus menuju Pulogadung pun selalu penuh sesak. Dengan kesabaran yang ekstra, akhirnya dapat juga kami naik TJ sampai di Terminal Pulogadung.

Setelah itu kami jalan lumayan jauh mencari Pulogadung Trade Center, karena agen Bus Raya yang akan kutumpangi berada di sebrangnya. Setelah beberapa lama berjalan kaki akhirnya kami memutuskan naik angkot. Ternyata gak jauh dan kami langsung sampai di depan agen bus.

Waktu itu ada beberapa bus yang akan berangkat sore itu. Ekonomi non AC seharga Rp 130 ribu, Junior (AC tapi busnya lebih mungil dari yang biasanya) Rp 150 ribu, dan Executive Rp 210 ribu ada foot step nya atau apalah yang ada tempat kakinya itu. Semuanya sudah termasuk makan malam di perjalanan. Akhirnya aku pilih yang tengah yaitu Junior, hehehe.

Berangkat dari pool bus Pulogadung pukul 15.30 sore sampai di garasi Raya Bulakrejo, Sukoharjo pukul 5.30 pagi. Sebenarnya ini bus jurusan Jakarta-Solo-Matesih, tapi karena rumahku dekat dengan garasi bus jadi aku sekalian turun di garasi. Nyaman kok sopirnya gak ugal-ugalan, sempat berhenti 2 atau 3 kali gitu waktu entah dimana hari sudah malam dan aku gak kuat melek saking ngantuknya. Menurutku lebih nyaman naik bus daripada kereta ekonomi AC yang tempat duduknya terlalu tegak dan bikin kaki bengkak itu.

P.S. Ini nomer telpon agen bus Raya di Pulogadung 021-4601608.

20 Facts About Me

Beberapa waktu lalu pada heboh bikin note/status 20 facts about me. Jadi pengen ikut juga, tapi gak di FB biar ga malu-maluin, hihihi...
Here we go!
  1.  Sering dikira anak pertama karena bernama Fatikhah yang artinya di Al-Qur'an adalah 'pembukaan'.
  2. Sering dikira anak bungsu atau anak tunggal pada kesan pertama karena terlihat sangat manja terutama pada ibu, padahal yang bener aku adalah anak ke-2 dari 5 bersaudara alias masih ada 3 biji adik di rumah, hahaha.
  3. Talkative and attention hunter kalau berada di antara orang-orang yang emang udah kenal dekat sama aku. Tapi kalau ada yang lebih talkative lagi biasanya aku mlipir aja, hihihi.
  4. Hobi banget smsan sama temen, entah temen kuliah, temen kos, temen SMA, temen SMP. Mulai dari tanya kabar karena lama gak ketemu sampai update gossip berita yang lagi happening. Pokoknya tali silaturahim ga boleh terputus yaaaa...! Jarak bukan halangan berkomunikasi karena kemajuan teknologi sudah memfasilitasi semuanya.
  5. Jarang banget bete. Ketinggalan Prameks, kena omel dosen, antri lama di bank, macet, dan hal-hal ngebetein lainnya ga masuk penyebab bete buatku. Karena menurutku semuanya ya dinikmati aja susah senangnya, namanya juga warna-warni kehidupan.
  6. Jarang banget marah sama orang lain. Kalau pun ada orang lain yang bikin aku kesel, setelah dikasih penjelasan yang masuk akal, ya sudah seperti biasa lagi, gak ngomel-ngomel atau dendam. 
  7. Kalau lagi KZL atau banyak pikiran, cukup sediakan kamar mandi kotor dan karbol pembersih toilet maka itu sudah cukup jadi mood booster buatku. Aneh ya? Entahlah, tapi aku suka bau karbol dan lihat kamar mandi yang bersih. Rasanya masalah hidup sesulit apapun akan tetap bisa diuraikan seperti kamar mandi berkerak dan kotor sana-sini yang tetep bakal bisa dibersihkan.
  8. Jarang banget pakai parfum. Paling baju aja  yang disetrika pakai Kispray atau semacamnya. Soalnya aku gak ngerasa punya bau badan yang mengganggu sih. Deodoran aja cukup, hihihi. Udah beli parfum pun hampir ga pernah dipake karena lupa. Bawaannya kalau udah abis mandi ya udah seger aja.
  9. Sering banget pinjem pacar orang, baik cewek atau cowok. Itu karena aku belum punya pacar dan kalau pergi kemana-mana gak suka sendirian. Berasa kek anak ilang, jadi ya sebisa mungkin ngajak temen walaupun udah berstatus pacar orang, hahaha. Maaf ya yang pacarnya sering atau paling gak, pernah aku pinjem. Tenang aja au gak bakal apa-apain pacar kalian kok walaupun mungkin aku ajak nginep di rumah.
  10. Setia. Setia di sini gak cuma dalam cinta, tapi juga dalam pekerjaan. Aku pengennya cepet dapet kerjaan yang mapan, satu untuk selamanya, biar gak usah jadi kutu loncat. Begitupun soal pasangan. Pengennya nanti dapet yang 1 untuk selamanya juga, dunia akhirat. Amiin ya robbal'alamiiin...
  11. Ga suka makanan pedas. Entah kenapa makanan pedas tak pernah akur dengan pencernaanku.
  12. Gampang diare. Salah satu penyebabnya ya makanan pedas. Makanya aku berusaha banget menghindarinya biar kata orang kalau makan gak pedas gak mantep. Yang penting jaga kesehatan semaksimal mungkin. Oh ya, kebanyakan mikir juga bikin aku mules. Kadang berasa mikir pake perut, hahaha. Tapi tenang, aku sudah punya andalan kalau tiba-tiba diare. Cukup beli yakult diminum setelah makan aja, beres sudah, ga perlu pake obat, hahaha.
  13. Ga pernah patah hati. Maksudnya ga pernah patah semangat ding. Patah hati bidang percintaan mah pernah dong pastinya yaa. Tapi kalau soal melamar kerja sana-sini, tes sana-sini, aku tak pernah patah hati. Harus tetap semangat sampai dapat!
  14. Ga pernah tega kalau lihat ada kakek atau nenek yang masih harus berkeliling menjual dagangannya. Bawaannya pengen mborong aja biar kakek atau nenek itu gak susah lagi dan bisa pulang cepet kalau dagangannya segera laku. Kalau ada uang lebih sebisa mungkin berusaha membelinya walaupun mungkin gak butuh-butuh amat. Menurutku mending kita beli dagangan mereka daripada memberi receh ke pengemis dan pengamen yang sebenarnya masih kuat bekerja. Aku percaya kalau kita membantu kesulitan mereka, maka Allah juga bakal membantu mengatasi masalah hidup kita.
  15. Lebih suka belanja ke warung atau toko kelontong biasa daripada ke Indomaret ato Alfamart, termasuk juga lebih suka ke pasar tradisional daripada ke supermarket buat belanja sayuran dan daging segar.
  16. Bukan cewek yang impulsif dan mudah ingin ini itu. Aku sangat berhati-hati membelanjakan uang, jangan sampai terbuang sia-sia karena keinginan sesaat. Kalau ngemall ya paling cuma cuci mata. Kalau ada yang aku pingin, paling nyampai rumah aku pikir lagi, butuh gak sih beli benda seperti itu. Kalaupun lagi butuh sesuatu, aku rela muterin lebih dari satu tempat dan bolak-balik demi mendapat barang yang paling tepat.
  17. Paling seneng meet up dan ngobrol sama teman-teman lama, baik group maupun personal. Rasanya setelah kumpul bareng sama teman-teman semangatku jadi bertambah, hohoho....
  18. Lebih suka naik kendaraan umum daripada motoran sendiri. Karena you know lah Solo panasnya kek apa. Jadi kalau mau pergi kemanapun selagi masih ada bis lewat ya mending naik bis. Kalau acaranya malem baru motoran sendiri soalnya udah gak ada bis.
  19. Suka banget keluar rumah, mulai dari jalan-jalan ke sawah depan rumah, ke warung, ke pasar, ke sekolah adik, ke Jogja, ke rumah teman, ke mall, keluar kota, ke kondangan, ya pokoknya keluar rumah dari yang deket dan sepele sampai yang jauh dan serius. Yuk yang pengen jalan-jalan tapi gak ada temennya culik aku segera!
  20. Wah point terakhir ini, harus diisi apa ya?

Tes Tahap 2 OJK

Selasa, 21 Oktober 2014

Sabtu pekan lalu, tepatnya tanggal 18 Oktober 2014, aku berkesempatan mengikuti Seleksi Tahap II Calon Staf Reguler Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah dinyatakan lolos Seleksi Tahap I yaitu seleksi administrasi.

Tempat tesnya di STIM YKPN Jalan Palagan KM 7 Yogyakarta (utara Monjali). Pada jadwal seharusnya aku mengikuti tes di shift ketiga yaitu pukul 14.00. Namun, karena aku harus ke Cirebon dan keretanya berangkat pukul 16.08 dari Stasiun Lempunyangan, aku berusaha meminta izin untuk mengajukan jadwal tes. 

Aku sampai di lokasi tes pukul 10.50 dan langsung menemui panitia. Awalnya mereka tidak mengizinkan, namun setelah mengetahui ada kursi kosong di ruang tes, aku diperbolehkan untuk mengikuti tes shift kedua. Alhamdulillah lega rasanya tidak jadi ketinggalan kereta.

Tes dimulai sekitar pukul 11 sampai 2 siang. Kami harus menunjukkan ijazah dan transkrip nilai asli untuk keperluan verifikasi jurusan dan IPK. Model tes psikologinya mirip psikotes Direct Shopping PLN yang diadakan oleh ECC UGM bulan Mei lalu. Bedanya, psikotes PLN menggunakan Pauli yang cara mengerjakannya dari atas ke bawah, sedangkan OJK menggunakan Kraepelin yang cara perhitungannya dari bawah ke atas.

Ada yang istimewa dari psikotes kemarin, yaitu kunjungan langsung dari Direktur SDM OJK. Beliau mengatakan bahwa kami sebagai generasi muda harus selalu positive thinking. Dari 42.000 orang pelamar yang sudah apply online, hanya 50% yang berhak mengikuti tes ini. Nantinya jumlah akhir yang akan diterima sebanyak 500 orang. Persaingan begitu ketat. Semangat!

Pemuda Tanpa Cita-Cita (Bagian 2)

Selasa, 16 September 2014

Jika ia hidup pada era beberapa dekade lalu ketika pendidikan begitu susah didapat dan bekerja serabutan adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup, mungkin masih bisa dimaklumi dan terasa wajar. Ia tak akan menjadi satu-satunya orang yang nelangsa karena pasti banyak orang yang bernasib sama. Jangankan untuk mewujudkan cita-cita, untuk makan besok pagi saja sudah harus berjuang sekuat tenaga.

Celakanya, ia hidup di masa kini ketika kemajuan begitu cepat terjadi. Zaman sekarang, hanya orang-orang yang mau bekerja keras menggunakan akal dan kreativitasnya saja yang akan mampu menghadapi badai persaingan. Jika pemuda itu masih bertahan dengan kemalasannya, dikhawatirkan ia akan hidup sebagai kaum papa suatu saat nanti, terlebih saat ia sudah tak memiliki ibu yang selama ini selalu bersedia melindunginya.

Sang ibu dengan kasih sayangnya yang begitu besar, mengupayakan berbagai cara agar anaknya mau kembali ke bangku kuliah lagi. Ia mengundang teman-teman baru anaknya di kampus untuk datang ke rumah dan memotivasi anak kesayangannya itu. Beruntung masih ada anak-anak baik yang mau membantunya untuk memotivasi pemuda malas tanpa impian itu.

Namun agaknya si pemuda malas belum memahami arti kehadiran orang lain dalam hidupnya. Kehadiran orang-orang yang peduli padanya. Ia hanya berkutat dengan pikiran malasnya sendiri. Entah ia masih bisa berpikir atau tidak, karena sampai teman-temannya datang ke rumah pun ia belum juga tergerak untuk kembali ke kampus.

Sang ibu hanya bisa berdoa dan berdoa agar kemalasan dalam diri anaknya perlahan akan memudar dan si anak dapat menggunakan akalnya sendiri untuk mencapai impian masa depan. Ia terus memohon kepada Sang Penguasa Alam Semesta agar membukakan pintu hati dan pikiran anaknya demi kebaikan si anak itu sendiri. Benar-benar kasih ibu sepanjang jalan. Semoga Tuhan mengabulkan doa-doa tulusnya dan melegakan hatinya dengan suatu perubahan pada anaknya. Semoga hati dan pikiran si anak lekas mencair lagi-lagi demi kelangsungan hidupnya sendiri.

Pemuda Tanpa Cita-Cita (Bagian 1)

Alkisah hiduplah seorang pemuda tanggung di masa kini. Ia hidup bersama keluarga yang sangat menyanyanginya. Selepas lulus sekolah menengah, sang ibu memintanya melanjutkan ke jenjang diploma karena mengerti si anak tidak gemar membaca dan bergaul dengan pelajaran teori.

Singkat cerita si anak diterima di jurusan teknik sebuah perguruan tinggi negeri melalui tes masuk. Sang ibu tentu sangat bangga. Anaknya yang hampir tak pernah belajar itu pun bisa diterima di PTN favorit di kota kecil mereka. Anak-anak lain mungkin harus menempuh berbagai macam tes sampai mengambil jalur swadaya agar dapat menuntut ilmu disana.

Rangkaian ospek pun dimulai. Si anak bersemangat mengikuti kegiatan tersebut sampai sepekan. Kemudian, mulailah kegiatan belajar mengajar. Baru melaluinya sehari, si anak pulang dengan muka masam dan mengatakan kepada ibunya bahwa ia tak mau melanjutkan lagi kuliah yang baru saja dimulai itu.

Betapa syok dan hancur hati sang ibu. Anak kesayangan  yang diharapkan menjadi orang yang sukses dengan bekal pendidikan, malah memilih mundur dari jembatan menuju masa depan. Sang ibu sadar ia tak memiliki cukup uang untuk diwariskan kepada anaknya jika ia sudah tua dan tak mampu bekerja lagi nanti. Oleh karena itu ia mengusahakan membekali anak-anaknya dengan pendidikan agar si anak mampu bertahan hidup dengan ilmunya sendiri.

Kenyataan bahwa si anak tak mau melanjutkan kuliah hanya karena takut tugas-tugasnya akan lebih susah dibanding masa sekolah, sangat menghancurkan hati dan perasaan sang ibu. Dengan tangis dan pikiran yang berat, ia mencoba meminta sang anak untuk melanjutkan kuliahnya. Namun, berapapun liter air mata sang ibu yang telah menetes dalam doa dan pintanya, si anak tetap bergeming pada pendiriannya.

Anehnya sewaktu ditanya apakah ada keinginan si anak terhadap sesuatu yang lain yang begitu besar sehingga membuatnya ingin berhenti menuntut ilmu, si anak tak mampu menjawab. Ia tak punya keinginan khusus dalam hidupnya. Ia tak punya cita-cita ingin menjadi seorang apa di masa depan. Ia hanya malas berusaha menggunakan akalnya untuk sedikit kesulitan dalam menuntut ilmu. Ia pemuda tanggung yang hidup tanpa impian.

*bersambung…

Kenapa Harus Menikah?

Kamis, 14 Agustus 2014

Sedapnya siang bolong topiknya pernikahan~ Semoga yang baca sambil makan gak pada keselek ya, hahaha... 

Stop! Stop! Jangan kau kira aku yang akan menikah. Itu masih lama~

Anyway, judul di atas adalah pertanyaan yang terlontar dari salah satu teman di media sosial. Sebagai orang yang juga mendamba pernikahan tapi sadar kalau jodoh belum juga dipertemukan, maka dengan sotoy tingkat sarjana aku jawab 'menurutku cewek tetep butuh cowok buat nentuin jalan hidupnya'.

Wow, jawaban yang kece badai bukan? Para cowok boleh deh berbangga eksistensinya diakui, hahaha. Tapi emang itu yang ada di pikiranku. Kemudian temanku itu bertanya lebih lanjut, dan aku menjabarkan jawabanku sebagai berikut.  
  1. Kalau menurutku, kita sebagai cewek mungkin bisa merencanakan kehidupan setelah lulus kuliah buat kerja atau lanjut S2. Tetapi itu kan cuma buat jangka pendek, gak nyampai 5 tahun ke depan. Kalau karir bagus alhamdulillah.. Tetapi setelah itu kita mau apa lagi? 
  2. Mungkin kita bisa nabung, nyicil rumah, beli mobil, umroh bareng ortu dan lain-lain dengan hasil kerja kita karena kita masih sendiri dan uang kita masih sisa gak habis buat beli susu, baju, mainan, dan biaya sekolah anak seperti teman-teman lain yang sudah menikah. Setelah itu semua tercapai, coba deh tanyakan pada diri sendiri, yakin mau hidup sendiri selamanya? 
  3. Oh iya, cewek katanya punya masa expired tentang kesuburan, temanku bilang di atas umur 27 tahun bakal susah buat seorang cewek nyari jodoh. Sepengamatanku sih kebanyakan cowok umur segitu yang siap nikah bakal milih cewek yang lebih muda.
  4. Kalau aku sendiri emang ngakui butuh cowok, buat penentu masa depanku mau aku habisin di mana. Mungkin aku bisa kerja di Jakarta, tapi nggak buat selamanya. Aku ga pengen nggedein anak-anakku di sana.
  5. Misalnya aku udah ketemu jodoh, kan aku ada bayangan mau dibawa kemana hubungan kita~ eh, hidupku nanti. Misal calon suami kerja di Samarinda, berarti aku harus siap ikut ke sana, mungkin cari kerja di sana juga.
  6. Kalau aku nggak nikah, hidupku akan habis di kerjaan doang. Saat teman-temanku ngabisin long weekend bareng keluarga kecilnya, paling pol aku cuma bisa travelling atau ngunjungi ortu, mungkin ujung-ujungnya bakal ditanya tentang pernikahan juga.
  7. Sebagai orang yang suka ngobrol, aku bakal tetep butuh satu teman hidup yang stay forever beside me buat talk about anything, nuntasin masalah bareng-bareng, saling support, dan lain-lain. Aku juga nggak ingin hidupku hampa tanpa cinta.
  8. Menurutku intinya adalah setiap orang bakal butuh partner hidup, hohoho.
So selamat buat kalian para cewek yang udah nemuin pacar yang serius atau bahkan sudah bersuami. Yang masih bertanya-tanya semoga segera mendapat jawabannya. Yang masih bingung hidupnya mau dibawa ke mana, yuk dipikir karo mlaku. Selamat siang dan selamat beraktivitas kembali teman-teman. Cheers...! ^^

Tersesat Bersama Pak Ojek

Kamis, 19 Juni 2014

Sekitar dua minggu yang lalu, aku berkesempatan mengikuti tes tahap pertama PT PJB (anak perusahaan PT PLN (Persero)). Tesnya adalah Tes Potensi Akademik dan Bahasa Inggris. Karena aku melamar posisi Komunikasi Korporat maka soal TPA-nya seputar kehumasan. Tes Bahasa Inggris hanya reading dan structure tanpa listening, hore! \(^o^)/

Aku kira tesnya bakal seharian seperti tes PLN kemarin, ternyata hanya sampai jam 11 siang saja. Setelah tes aku langsung pulang ke kos Lulu, naik ojek dari depan Asrama Mahasiswa UI. Tukang ojeknya baik hati, aku tawar 20ribu sampai ke Jalan M. Kahfi II Jagakarsa diiyain aja, hohoho... Tetapi aku agak bingung karena jalan yang ditempuh pak Ojek beda dengan jalan yang aku lalui pagi harinya. Aku juga baru datang malam harinya jadi belum hafal jalan ke kos. Tetiba kami melintas di depan kantor Lulu dan aku langsung panik karena itu berarti sudah melewati gang masuk ke kos.

Akhirnya aku minta putar balik dan tetap saja tidak tahu gang mana yang harus diambil. Pak Ojek sempat bertanya ke tukang ojek lain dan malah membawa kami ke jalan yang sama sekali belum pernah aku lalui sebelumnya. Antara takut hilang dan kasian Pak Ojek yang sudah kesana-kemari akhirnya aku menelepon Lulu. Aku minta Pak Ojek langsung ngomong sama Lulu biar ga bingung waktu diancer-ancerin. Et voila! Ternyata kami sudah dekat dari gang menuju kos, hahaha... Syukurlaaah...

Konyol ya bisa nyasar gitu setukang ojeknya hahahaha... Tapi katanya belum ke Jakarta kalau belum nyasar namanya :D

Direct Shopping PT PLN (Persero)

Kali ini aku mau berbagi pengalaman sewaktu mengikuti seleksi Direct Shopping PT PLN (Persero). Ternyata Direct Shopping ini sedikit berbeda dengan rekrutmen yang biasanya karena hanya alumni beberapa perguruan tinggi yang telah ditunjuk aja yang boleh mendaftar. Juga tidak ada tes Bahasa Inggris dan Tes Potensi Akademik yang membuat rekrutmen ini lebih singkat dari yang lain.

Tahapan tes dalam rekrutmen Direct Shopping (DS) PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut:
  1. Seleksi administrasi (pastikan kamu berasal dari universitas yang telah ditentukan oleh pihak PLN, karena kalau tidak maka berkasmu tidak akan diterima).
  2. Seleksi Psikotest dan FGD. Psikotes ini merupakan tahapan psikotes yang lengkap dengan pauli dan gambar-gambar. Tes ini membutuhkan cukup banyak energi, jadi pastikan kalian cukup istirahat dan jangan lupa makan. Kemarin waktu jeda istirahat antara psikotes dan FGD kami diberi makan siang gratis, hihihi... Untuk FGD, kami dibagi dalam sebuah kelompok berisi sekitar 7 - 8 orang dan diberi materi berkaitan dengan PLN. Waktu kami hanya 20 menit untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi. Yang penting kita berani berpendapat dan tidak memaksakan kehendak ke dalam keputusan kelompok menurutku kita bisa melalui tahap FGD dengan baik. Karena menurut temanku, FGD itu untuk mengetahui kemampuan kita dalam bekerja sama dalam tim.
  3. Seleksi kesehatan tahap pertama alias tes fisik. Kita disuruh medical check up pada laboratorium yang telah ditunjuk. Lokasi medcheck-ku kemarin di Prodia Bintaran Kulon Yogyakarta. Tahapan tesnya yaitu tes tekanan darah, pengukuran tinggi dan berat badan, tes keseimbangan, tes visus mata, tes buta warna, dan terakhir tes fisik. Ini nih yang serem soalnya kita disuruh buka baju hihihi... Tapi tenang, dokternya bukan lawan jenis kok :p
  4. Seleksi kesehatan tahap kedua alias tes lab. Nah sebelum tes kita disuruh puasa 10-12 jam sebelumnya. Jadi gak boleh makan berat, ngemil, minum susu, makan buah atau lainnya. Cuma boleh minum air putih aja. Kita juga disuruh ngumpulin sampel feses dan sampel urine, hehehe... Tahapan tesnya yaitu tes darah, makan biar gak pingsan, tes audiometri, rekam jantung, sama rontgen paru-paru. Masing-masing tahapannya berjalan dalam waktu singkat, cuma ngantrinya yang lama, apalagi buat rontgen.
  5. Wawancara. Nah ini pamungkasnya. Tapi sayang sekali aku belum berkesempatan untuk sampai ke tahap ini. Kabarnya sih kita bakal ditanya tentang motivasi kita melamar kerja di PLN dan beberapa hal tentang materi kuliah gitu. Oya, pastikan kamu bersedia ditempatkan di luar Pulau Jawa ya, soalnya itu syarat mutlak buat kerja di PLN.
Itu tadi tahapan yang pernah aku lalui waktu ikut DS PLN, yah walaupun gak sampai tahap wawancara, huhuhu... Tapi gak papa, harus tetap semangat buat menatap masa depan. Kalau gagal ya dicoba lagi sampai dapat! Job seeker sejati gak boleh patah hati! (^o^)9

Belajar Menjadi Pembelajar

Hello world, do you miss me? Hahaha..! /(.-.)\

Sekarang aku mau cerita tentang pengalamanku menimba ilmu dan mencari pengalaman, hohoho... Setelah kemarin sempet jadi admin social media, sekarang aku mencoba belajar dari freelance writer di sebuah publisher buku pelajaran sekolah, baik itu buku paket maupun Lembar Kerja Siswa (LKS) dari SD, SMP, SMA, dan SMK.

Aku bersama mbak Puput bersama-sama mendaftar pada sebuah publisher lokal di kota kami. Tapi jangan salah, walaupun lokal, ternyata publisher tempat kami menimba ilmu ini sudah mencakup pasar nasional. Karena publisher ini ternyata melayani pembuatan materi buku untuk publisher lain yang sudah populer. Aku juga baru tahu jika ada sistem seperti ini, selama ini kukira buku-buku pelajaran yang aku pakai murni berasal dari penerbit-penerbit terkenal itu, hahaha...
 
Aku belum mulai bekerja sih, baru training aja. Walaupun nantinya jadi writer tapi awalnya diajari mengedit terlebih dahulu agar kami tahu dan lebih peka terhadap kesalahan-kesalahan penulisan yang biasa terjadi. Tidak hanya membenarkan kesalahan EYD dan tanda baca, tetapi kami juga harus mengerti isi materi tersebut dan menimbangnya apakah sudah pantas dibaca oleh para siswa atau bahasanya masih terlalu 'tinggi'.

Dijelaskan pula bagaimana proses pembuatan sebuah buku atau LKS, ternyata tidak mudah saudara-saudara! Kita harus membuat materi sesuai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, Silabus, dan Kurikulum yang berlaku. Apalagi sekarang kurikulum di sekolah-sekolah diubah lagi oleh pemerintah yang tingkat kelabilannya melebihi remaja yang sedang puber, ujung-ujungnya anak-anak jadi gagal paham dan semakin kehilangan orientasi masa depan. *Tsaaah... Mulai ngelantur*

So, let's fight! Aku merasa dengan cara ini aku telah terjun ke dunia pendidikan dan berkontribusi dalam perbaikan masa depan anak muda harapan bangsa walaupun tidak secara langsung, hohoho... Semangaaaat! *\(^o^)/*

Birthday, huh?

Jumat, 13 Juni 2014

It's June 13, 2014.
24 years ago i was born in Brebes, a little city in Central Java. 
Nothing's special today. I wake up on Lulu's room in Jagakarsa, South Jakarta. Found her prepared herself to work. She asked, 'It's your birthday, what do you want?'
I replied, 'I just want to get a job and a husband, nothing special, hahaha.'
Yes, i just want to get a job and find my love. Classic, but it's true. Cheers! ^^
 

Makan Nikmat atau Nikmat Makan?

Kamis, 22 Mei 2014

Hello world! Long time no see..
Mumpung lagi selo gak ada suara berisik yang nggangguin, dan abis makan sendirian, tetiba kepikiran 'makan nikmat atau nikmat makan' hahaha...

Makan nikmat mungkin bisa diartikan sebagai makan makanan favorit kita, makan makanan enak yang harganya setara sama uang jajan sebulan, makan makanan yang selama ini cuma bisa kita liat di tv, dan sebagainya. Intinya makan nikmat adalah saat dimana kita makan makanan yang istimewa entah karena rasanya, bentuknya, moment-nya atau apalah yang bikin makanan itu jadi terasa lebih special daripada makanan yang biasa masuk ke perut kita sehari-hari.

Kalau buat aku pribadi karena aku suka pasta mungkin aku akan mendefinisikan makan nikmat sebagai saat dimana aku menyantap macaroni, lasagna dan teman-temannya. Hmmm... So yummy..! Tuh kan jadi kepingin ke Koki Joni ._.
Kalau menurut kalian makan nikmat tuh apa gals?

Terus kalau nikmat makan adalah makanan yang bisa masuk ke tubuh kita saat kita lapar, misalnya tetiba ada semangkuk bakso di depan mata. Jadi walaupun kita gak suka-suka banget sama bakso ya akhirnya masuk perut juga tuh makanan. Intinya seperti nikmat Tuhan dalam bentuk makanan yang membuat kita bisa bertahan hidup. Nasi, sayur, tahu, tempe, telor, ayam, dan ikan asin nah lho jadi kepingin lagi yang biasa kita makan sehari-hari termasuk ke dalam kategori nikmat makan ini guys.

Hmmm... Tapi aku jadi kepikiran sesuatu nih.. Gini, kalau kita mau menelisik lebih dalam sebenarnya kedua frasa ini bisa berhubungan, bukan hanya karena terdiri dari dua kata yang sama, tetapi juga karena ini bisa jadi sebuah sebab-akibat. Let me make a theory, nikmat makan bisa jadi makan nikmat, tapi makan nikmat belum tentu jadi nikmat makan. Misalnya, tadi aku makan pizza, which is something that i seldom eat karena tinggalnya di Indonesia ya, kalau tinggal di luar negeri ya beda lagi. Jadi saat aku makan pizza di Indonesia itu bisa dikategorikan makan nikmat karena makanan itu special setidaknya buatku hahaha. Tetapi sejurus kemudian aku makan nasi sama telor, yang mana itu adalah makanan biasa dan kita sebut saja nikmat makan. Jadi sudah jelas kan makan nikmat dan nikmat makan bedanya apa? So, let me continue this description...!

Sebenarnya si pizza yang aku sebut makan nikmat itu masih ada 1 pan utuh dimana aku bisa saja menghabiskannya sendiri, tetapi... Aku jadi gak nafsu dan pilih makan nasi telor yang merupakan menu biasa aja. Tadi waktu aku makan pizza bareng sama keluargaku which is the special people for me dan bikin moment makan pizza itu jadi lebih special. Jadi pizza tanpa keberadaan keluargaku jadi biasa aja, bukan lagi makan nikmat buatku. Tetapi nasi telor yang cuma sekedar nikmat makan malah bisa jadi makan nikmat kalau aku memakannya bareng orang spesial di sekitarku. Jadi ini lebih ke momentnya dong ya? *ngangguk-ngangguk sendiri*

Alasan moment yang tepat dan dengan siapa kita makan ini sebenarnya sudah aku rasain selama beberapa tahun ini. Sewaktu ngekos, aku sering nyobain tempat makan baru, sebenarnya lebih ke aku bosen sama makanan di warung sekitar kos yang itu-itu aja dan itu bikin aku gak selera makan. Jadi demi mempertahankan nafsu makan, aku menggoda diriku sendiri dengan berbagai pilihan lain yang kadang menyakiti kantong, hiks... Jadi sewaktu ngekos tuh makan ya karena kita butuh tenaga, jadi harus dipaksain mbuh piye carane biar tetep ada makanan yang masuk ke tubuh kita. Tetapi kalau di rumah yang notabene makanannya itu-itu aja aku ya maem-maem wae gak pingin jajan keluar. Apalagi dengan kalimat sakti simbok yang selalu bilang "duit segitu daripada buat makan di mall cuma buat dua orang mending buat belanja di pasar udah komplit dapet sayur, daging sama buah bisa empat sehat lima sempurna gak cuma dapet junk food aja."

Nah lho, mak jleb kan omongan simbokku? Itu yang bikin aku sukses gak jajan di luar. Kuncinya cuma 'ingat keluarga' hehehehe... Terus ya temen kosku juga pernah bilang kalau kita makan di kos rasanya gak senikmat di rumah karena kita makannya sendirian. Iya sih, aku kalau di rumah cuma sama Fahmi dan dia tidur sedangkan kami belum makan siang, pasti aku lebih pilih mainan laptop sambil nunggu Fahmi bangun baru nanti kami makan bareng. 

Yah, kesimpulannya jadi suatu nikmat makan bisa jadi makan nikmat kalau kita menikmatinya at the right moment with the right ones. Jadi kalau mau makan nikmat dengan nikmat makan a.k.a makanan ala kadarnya yuk kita makan bareng orang-orang tercinta di sekitar kita, bisa pasangan, orang tua, keluarga, atau teman-teman. Ini membuktikan kalau manusia adalah makhluk sosial yang demi mendapatkan kenikmatan dalam makanan pun makannya harus bersama-sama. Apalagi kalau kembulan (beberapa orang makan bersama dalam satu wadah) hmmm... saking nikmatnya pasti kita kayak gak pernah kenyang, pingin nambah lagi dan lagi.

Itulah teori sotoy dari seorang tukang makan yang sangat mengharap bisa mencapai berat badan ideal. Yuk kita makaaaaan..!

Hidup Itu...

Senin, 12 Mei 2014

Hidup itu...
Penuh dengan masalah.
Kalaupun kita sudah berusaha menjalani dengan sebaik-baiknya pasti tetap ada masalah dari luar yang membuat kita memikirkannya juga, karena hidup itu adalah kebersamaan. Jika kita hidup bersama keluarga dan ada masalah dalam keluarga itu, pasti kita ikut memikirkan bagaimana solusi terbaik untuk menyelesaikannya.

Hidup itu tentang semangat, sabar dan pantang menyerah!
Seberapa kali pun kita mencoba, seberapa kali pun kita gagal, kita harus bangkit dan tak boleh menyerah dengan keadaan. Walaupun hati luluk lantak dengan kenyataan pahit, namun semua itu harus tetap dilalui, harus tetap dijalani. Karena roda kehidupan itu berputar dan kita akan tergilas oleh waktu jika hanya berhenti di tempat saja.

Hidup itu tentang usaha, harapan dan doa.

Kita harus memiliki harapan untuk mendasari setiap langkah kehidupan kita, agar bisa lebih baik dalam menjalaninya. Semua itu dilengkapi dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena kita bukanlah siapa-siapa dan apa-apa tanpa-Nya. Seberapapun hebat kita menjalani hidup, semaksimal apapun kita berusaha, jika itu dilakukan tanpa berdoa dan memohon ridho-Nya, semuanya hanya akan menjadi sia-sia belaka. Kalaupun akhirnya kita berhasil, keberhasilan tanpa iman akan menjadikan kita sombong dan jumawa, yang mana akan menghancurkan diri kita sendiri dari dalam. Karena iman itu letaknya di relung hati manusia yang paling dalam.


Semoga kita selalu bisa menjalani hidup bagaimanapun getirnya dan semoga kita selalu berpegang teguh dengan iman yang setia.

Pak Jkw oh Pak Jkw

Sabtu, 15 Maret 2014

Kemarin headline news di berbagai media massa adalah pencapresan Pak Jkw sebagai presiden dari partai berlambang banteng. Sejak jauh hari sebelumnya memang isu itu sudah santer terdengar namun yang bersangkutan masih diam seribu bahasa sampai akhirnya kemarin ada pernyataan resmi.

Saya mungkin termasuk orang yang menyayangkan hal tersebut. Menurut saya, orang yang punya program dan mau bekerja seperti beliau seharusnya diberi kesempatan untuk menyelesaikan program kerjanya agar terasa perbaikan yang nyata. Namun, dunia politik sepertinya tak memiliki cukup waktu untuk bersabar. Nyatanya, beliau yang sedang sibuk membenahi Kota Solo langsung dicalonkan sebagai Gubernur DKI. Belum selesai membenahi Jakarta, kemudian diangkat sebagai capres. Menurut saya, hal ini membuat beliau tidak bisa menyelesaikan program kerja yang telah berjalan separuhnya. Memang ada penggantinya, namun sepengamatan saya terhadap Kota Solo, menjadi kembali terpuruk walau mungkin tidak semuanya.

Taman-taman kota kembali tidak terawat, banyak konflik yang muncul, seperti pedagang Galabo yang mogok, perubahan trayek angkutan umum yang tidak hanya membingungkan penumpang tetapi juga menimbulkan protes dari awak bus sampai isu titip menitip siswa ke salah satu SMA Negeri yang dilakukan oleh Walikota pengganti Pak Jkw. Saya tidak bermaksud menyalahkan walikota yang sekarang, semua yang saya sebutkan tadi hanya sebagai contoh banyaknya program pemerintah yang tidak dikomunikasikan dengan baik selepas Pak Jkw pindah untuk memimpin ibukota. Kita tidak berharap proses pembenahan DKI Jakarta menjadi seperti itu juga kan? Saya setuju dengan Pak Basuki yang menyarankan agar Pak Jkw tidak mundur dari jabatannya walaupun telah resmi menjadi capres. Jadi masih ada kesempatan untuk Pak Jkw kembali mengurusi ibu kota kalau tidak terpilih di pilpres walau mungkin sangat kecil kemungkinannya.

Apapun pendapat saya tapi kenyataannya nasi sudah menjadi bubur. Saya atau siapapun orangnya tak akan bisa membuat pak Jkw mengundurkan diri dari pencapresannya. Saya pribadi masih harus berpikir seribu kali untuk memutuskan memberikan suara pada beliau atau capres yang lain atau bahkan tidak memilih sama sekali. Sekian dan terima sumbangan. Salam gundah gulana untuk Indonesia. Merdeka!
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS