Pages

Pemuda Tanpa Cita-Cita (Bagian 2)

Selasa, 16 September 2014

Jika ia hidup pada era beberapa dekade lalu ketika pendidikan begitu susah didapat dan bekerja serabutan adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup, mungkin masih bisa dimaklumi dan terasa wajar. Ia tak akan menjadi satu-satunya orang yang nelangsa karena pasti banyak orang yang bernasib sama. Jangankan untuk mewujudkan cita-cita, untuk makan besok pagi saja sudah harus berjuang sekuat tenaga.

Celakanya, ia hidup di masa kini ketika kemajuan begitu cepat terjadi. Zaman sekarang, hanya orang-orang yang mau bekerja keras menggunakan akal dan kreativitasnya saja yang akan mampu menghadapi badai persaingan. Jika pemuda itu masih bertahan dengan kemalasannya, dikhawatirkan ia akan hidup sebagai kaum papa suatu saat nanti, terlebih saat ia sudah tak memiliki ibu yang selama ini selalu bersedia melindunginya.

Sang ibu dengan kasih sayangnya yang begitu besar, mengupayakan berbagai cara agar anaknya mau kembali ke bangku kuliah lagi. Ia mengundang teman-teman baru anaknya di kampus untuk datang ke rumah dan memotivasi anak kesayangannya itu. Beruntung masih ada anak-anak baik yang mau membantunya untuk memotivasi pemuda malas tanpa impian itu.

Namun agaknya si pemuda malas belum memahami arti kehadiran orang lain dalam hidupnya. Kehadiran orang-orang yang peduli padanya. Ia hanya berkutat dengan pikiran malasnya sendiri. Entah ia masih bisa berpikir atau tidak, karena sampai teman-temannya datang ke rumah pun ia belum juga tergerak untuk kembali ke kampus.

Sang ibu hanya bisa berdoa dan berdoa agar kemalasan dalam diri anaknya perlahan akan memudar dan si anak dapat menggunakan akalnya sendiri untuk mencapai impian masa depan. Ia terus memohon kepada Sang Penguasa Alam Semesta agar membukakan pintu hati dan pikiran anaknya demi kebaikan si anak itu sendiri. Benar-benar kasih ibu sepanjang jalan. Semoga Tuhan mengabulkan doa-doa tulusnya dan melegakan hatinya dengan suatu perubahan pada anaknya. Semoga hati dan pikiran si anak lekas mencair lagi-lagi demi kelangsungan hidupnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS