Pages

Finally Going To Kuningan, West Java!

Minggu, 23 Februari 2014

Akhirnya ada kesempatan juga buat travelling lagi! Kali ini ke Kuningan, Jawa Barat, dalam rangka pernikahan Ontin dan mas Ipus, sekalian mampir ke tempat Pakdhe dan Budhe di Caracas. Setelah jauh-jauh hari menabung buat beli tiket kereta, dan sempat tidak diizinkan orang tua karena abu vulkanik beberapa minggu kemarin, 2 tiket pulang pergi berhasil juga didapatkan.

Rencananya aku akan pergi menumpangi kereta Bengawan dari Solo pada hari Jumat sore, tetapi pada hari Kamis sore mendadak mendapat panggilan interview dari ECC. Akhirnya reschedule tiket jadi Gajah Wong jurusan Jogja - Jakarta yang berhenti di Cirebon. Berangkat pagi hari ke Jogja dulu, sempat mampir ke kos dan menuruti hawa nafsu makan di Koki Joni yang telah terpendam sejak lama, hahaha.

Senangnya sekarang di dalam kereta api ada fasilitas colokan listrik, jadi sepanjang perjalanan Jogja - Cirebon aku gak mati gaya. Bisa online pakai laptop dan modem, walopun harus miring-miring mencari cantolan modem yang pas biar dapet sinyal yang kenceng. Kereta ekonomi ac yang lumayan nyaman ini bikin aku betah berlama-lama menatap layar soleha walaupun harus berganti-ganti posisi buat nyari sinyal yang pas. Aku jadi bisa bikin schedule twit buat kerjaanku, jadi besok waktu kondangan aku gak dihantui hutang online buat klien, hehehehe..
Miring-miring nyari sinyal di dalam kereta Gajah Wong.

Sekitar jam 12 malam kereta sampai di Stasiun Cirebon Parujakan. Semacam Stasiun Lempuyangan kalau di Jogja. Pakdheku sudah stand by di sana. Ternyata perjalanan Cirebon ke Kuningan memakan waktu lama. Apalagi lewat tengah kota. Kalau siang hari lumayan macet katanya.

Jantungku berdegup kencang sepanjang perjalanan karena jalan yang berkelok-kelok naik turun dilewati oleh kendaraan baik motor atapun kendaraan besar seperti bus dan truk. Hampir semua pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan memakai lajur yang semestinya digunakan oleh kendaraan yang berasal dari lawan arah. Tak hanya itu, banyak juga pengendara yang mengerem secara mendadak dan berbelok tiba-tiba. Benar-benar membuatku takut.

Tapi aku gak bisa jalan-jalan kemanapun di Kuningan atau Cirebon karena dari pagi sampai sore full di tempat resepsi pernikahan mas Ipus dan Ontin. Sorenya hujan turun cukup deras dan sepupuku tak kunjung datang menjemput, membuatku deg-degan akan tertinggal oleh kereta atau tidak karena kereta Brantas yang aku tumpangi berangkat dari Stasiun Cirebon Parujakan ke Solo Jebres pada jam 19.21 WIB. Belum lagi mengkhawatirkan Lulu dan Wisnu yang sempat bingung akan naik apa ke Jakarta. Akhirnya mereka naik kereta Progo dari Stasiun Cirebon Parujakan ke Jakarta dan turun di Stasiun Jatinegara.

Ternyata lumayan terjangkau harga tiketnya, dari Cirebon ke Jakarta Kereta Progo 45 ribu. Setara naik bus ekonomi dari Jakarta ke Kuningan. Kalau tiketku sendiri yang Bengawan itu 95 ribu dari Solo Jebres ke Cirebon Parujakan, terus diganti jadi GajahWong 170 ribu. Pulangnya naik kereta Brantas Cirebon Parujakan ke Solo Jebres 90 ribu. Memang beda harga beda kualitas. Tetap lebih nyaman yang ekonomi ac daripada ekonomi biasa, walaupun sekarang juga ada ac nya.

Tomodachi Takoyaki

Selasa, 18 Februari 2014

Setelah berminggu-minggu cuma bisa ngelap iler kalau lagi online, akhirnya kesampaian juga jajan Tomodachi Takoyaki. Tapi sayang cuma bisa ngicip takoyakinya aja soalnya okonomiyakinya udah habis. Bersama kedua adek lelaki yang ganteng, meluncurlah aku ke depan SMA Al-Islam 1 Surakarta di Jalan Honggowongso. Kabarnya, Tomodachi Takoyaki ini punya beberapa cabang, yaitu di depan Smalsa, Pajang, Kampus ISI, Cafedangan Manahan, Mojosongo, UMS sama Car Free Day. Katanya sih mau nambah cabang lagi di Gading, tapi belum tahu kapan.

Ternyata... Isiannya bisa di-mix sodara-sodara, jadi bisa pilih beberapa rasa dalam satu porsi, hahaha.. *girang* Ada takoyaki isi kornet, cumi-cumi, tuna, keju, kepiting, sama udang. Terus okonomiyakinya ada keju dan campur. Harganya 10-11 ribu aja. Karena bingung mau pilih rasa apa, akhirnya kami beli 3 porsi campur semuanya. Jadi bisa rata deh icip-icip rasanya :D

Tomodachi Takoyaki
Dari segi rasa sih enak, soalnya lupa kapan terakhir makan Takoyaki, jaman masih di Jogja. Kayaknya sih rasanya sama hahahaha. Bagusnya sih dia gak kopong ya, jadi bulatan takoyakinya padat berisi gitu, bikin kenyang! That's the point, hahaha..

Pengen lagi sih tapi belom ada kesempatan buat jajan dan males banget keluar rumah di saat jalan masih berdebu gini. Penasaran sama cabang yang di Cafedangan Manahan karena konon disana menunya lebih lengkap. Gak cuma takoyaki sama okonomiyaki aja tapi juga ada sushi sama onigiri *ngiler*

Bisa dibilang recommended lah ini, apalagi buat yang suka ngemil tapi gak suka cemilan PHP yang gampang bikin laper lagi, hohoho. Buat kalian yang ada di sekitaran kota Solo, monggo dicoba! :D

UMR oh UMR

Kemarin, salah seorang teman berseloroh tentang UMR (Upah Minimum Regional). Penasaran, aku cari informasi dan kutemukan fakta berikut ini: 
  1. UMK Solo 2014 Rp1.145.000
  2. UMK Sukoharjo 2014 Rp1.150.000
  3. UMK Karanganyar 2014 Rp1.060.000
  4. UMK Boyolali 2014 Rp1.116.000
  5. UMK Klaten 2014 Rp1.026.000
  6. UMK Sragen 2014 Rp 960.000
  7. UMK Wonogiri 2014 Rp954.000 
Aku baru tahu kalau UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kotamadya) ini didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) buruh lajang. Ini yang bikin syok, bagaimana bisa seperti itu dasarnya? Padahal kita tahu, hampir semua pekerja adalah orang yang telah berkeluarga, mempunyai tanggungan untuk memberi makan istri dan anaknya. Kalaupun single, pasti turut membantu perekonomian keluarga. Lantas bagaimana para pekerja mendapat  penghasilan lebih untuk biaya hidup keluarga?

Ini yang bikin aku berpikir, selain cari uang itu susah, juga dampaknya pada kesejahteraan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah yang mungkin penghasilannya tak sebanyak UMR di atas. Dan aku percaya, tidak banyak orang yang punya tabungan dan merencakan keuangan hidupnya dengan detil. Untuk kalangan menengah ke bawah, masih ada yang dimakan untuk besok pun sudah bersyukur. Jangan dikata hidup di kota kecil seperti Solo ini semurah yang dibayangkan. Apalagi sekarang mulai menjamur tempat makan dan mall yang menggiurkan untuk dikunjungi, yang ujung-ujungnya akan menghabiskan uang juga.

Tapi yang menakjubkan, masyarat tetap bisa menjalani hidupnya! Menurutku iIni adalah bukti janji Allah pada hamba-Nya, karena barang siapa yang mau berusaha maka akan mendapatkan rizki-Nya. Di segala kesulitan hidup dan susahnya mendapatkan rupiah, para orang tua bisa membelikan kendaraan terbaru untuk anak mereka yang masih duduk di bangku SMA. Mall dan tempat nongkrong ramai dikunjungi oleh anak muda yang entah mendapat uang hasil kerja sendiri atau masih minta ke orang tua.

Aku memang belum sepenuhnya terjun ke dunia orang dewasa, karena saat ini aku masih tinggal dengan orang tua. Namun sedikit demi sedikit aku belajar memaknai hidup, agar suatu saat jika datang masanya aku bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kehidupanku sendiri, aku tak akan kaget dan bisa menjalaninya dengan baik.

#PrayForKelud

Senin, 17 Februari 2014

It was Thursday night February 13, 2014. I was sitting in front of my laptop when suddenly heard a deafening roar. I jumped from my seat. Large vehicles passing by on the street front of the house does not normally sound like that. I thought there was an earthquake because the glass window near me vibrate.

Not long after, I turned off the laptop and get ready for bed. Deafening roar came again, this time more pronounced resonance. My mother who had slept until awakened. We panic, strong vibrating window again as if the house will collapse. When looking towards the east, Lawu not visible. Though usually flickering lights around Lawu looks beautiful from our house. Then we looked up. Full moon was clearly visible, now lost somewhere. Long rumbling sounds painful. We feel there will be a disaster, but don't know what it is.

We can only pray that a disaster doesn't occur. Seeing dark black clouds but no rain fell, I text my uncle whose home on the east. He said Kelud erupted. It was raining pebbles in a radius of 30 KM to the west. Though the distance we place about 177 KM to Kediri and we could still hear the roar. It was very amazing and frightening.

The next morning I woke up lazy. My mother said it was dark but it was already wore. Volcanic ash blanketed our place. Schools and offices were closed suddenly. Expanse of dust makes our city like a ghost town.




At around 9 am, there was a big wind that brings dust flying, make a day of it being dark and scary. We fear there will be rumblings and eruptions again. But there was the rain that fell after the volcanic ash pile and reduce dust in the air. Our main activity of the day was clean up volcanic ash that sticks where. We sweep and mop relentless.

The day after it wasn't as horrible as February 14. Although Lawu still not visible from the house, but the dust is not as thick as the previous day. The rain that fell little by little have reduced our burden. Indeed, there is a big wind that brings dust again, but it is a sign of rain fell. The Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) predicts our area will be hit by strong winds and heavy rain for the next two days. 

Yes, we do need the rain to clean up volcanic ash that sticks everywhere. I can't imagine how the state near Kelud there if here just like this. From the information I got on the internet, Kelud volcanic ash even wind up in the Indian Ocean west of Sumatra island. Subhanallah.  

We can't go against the will of nature and God. All we can do now is pray that no more disasters and circumstances immediately improved. We must not become discouraged and must continue to be vigilant. Indonesia was created with a lot of natural resources and their advantages and disadvantages.

Keep spirit my friends! #PrayForKelud #PrayForIndonesia

P.S. The photos were taken on February 14, in the morning before the rain fell. Real without any camera effect.

DAPIL 5 JATENG: JANGAN PILIH DIA!

Sabtu, 08 Februari 2014

Serem banget ya judul postingannya? Haha.. Jadi kemarin adalah hari Jumat yang penuh berkah. Di pagi hari yang indah, saat berjalan santai di timeline, aku menemukan event kajian Islami bertajuk 'Muda Itu Berprestasi Bukan Mikirin Cinta Yang Tak Pasti'. Cihui banget kan judulnya? Cocok banget dihadiri anak-anak muda yang suka kebelet nikah walaupun cari uang sendiri aja belum bisa. Bener banget tuh, anak muda harusnya mikirin prestasi, bukannya malah cinta-cintaan gak jelas juntrungannya. Kebetulan pengisi acaranya Ustad Nizam Zulfikar. Itu lho, suaminya mbak Flo, alumni Fisipol juga. Kebetulan acaranya di SMA-ku. Sebagai alumni yang baik, sudah sepantasnya kan kalau aku me-retweet dan meng-cc info itu ke akun twitter resmi sekolahku kan? ;-)

Hari menjelang sore ketika aku kembali menyusuri timeline dan mengecek mention. Dan taukah kalian, apa yang kutemukan? A shocking mention from stranger! Ini isinya:
Shocking mention of the day!

Aku nggak tahu apa yang ada di pikiran orang itu, orang berinisial MN yang mengaku caleg dari partai You-Know-What, sampai merespon tweetku dengan kata-kata yang menurutku tidak sesuai dengan konteks yang aku publish. Menurut arti katanya, frigid adalah wanita yang kurang atau tidak bisa mengalami kepuasan seksual. Mungkin bisa diartikan kaku dan digunakan pada konteks bahasan yang lebih luas. Mungkin orang itu menganggap kajian keagamaan yang diadakan sekolahku dapat membuat audiens menjadi kaku pemikiran agamanya. Atau memang pikirannya cuma di sekitar selakangan wanita. Entahlah, aku tak tahu apa motivasi orang tersebut membuat pernyataan seperti itu. Yang jelas menurutku, merujuk arti kata yang pertama atau kedua, tetap saja sangat tidak berhubungan dengan info acara yang kusebarkan.

Tak berhenti disitu, ternyata banyak para pengguna twitter lain yang menimpali. Banyak mention masuk ke akunku sore itu. Banyak orang yang sependapat denganku kalau orang itu asal nyeplos tanpa dipikir. Mencampuradukkan nuansa politik dan agama dengan pernyataan-pernyataan yang tak bisa dicerna akal sehat. Kami saling menimpali satu sama lain hingga mungkin membuat yang bersangkutan berang, mulai dari mengatai kami nonmuslim, terkena virus kristenisasi, sampai memberiku sebuah link. Isinya berita tentang pemilik akun twitter @benhan yang dipenjarakan karena dinilai mencemarkan nama baik seorang politikus Golkar. Aku malah baru tahu berita itu. Kurasa orang itu mencoba mengancamku. Aku tidak takut dengan ancamannya. Aku berhenti menimpali tweet orang itu karena malas membuang waktu percuma untuk orang yang tidak berguna untukku. Mending aku pakai waktuku buat yang lebih bermanfaat kan?

Ternyata orang itu tak berhenti membuat onar di jagad maya. Malam ini masih ada mention yang masuk ke akunku yang membuatku ingin menuliskan pengalaman tweet war pertamaku di sini. Lucu ya, tweet war dengan orang yang tidak dikenal. Apa coba untungnya? Toh aku juga sudah mendapat banyak info kalau orang itu memang suka asal bunyi, dan ternyata yang bersangkutan sebenarnya sudah mendapat teguran keras dari senior di partainya. Kalau memang sudah ada yang menegur dan dia masih seperti itu, ya anggap angin lalu saja. Why so serious, dude?

Khusus buat saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air yang kebetulan di Pemilu 2014 nanti menjadi pemilih di Dapil 5 Jawa Tengah (Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Surakarta) aku sarankan untuk memilih caleg lain yang semoga lebih baik daripada caleg asal bunyi yang mengotori mention twitterku itu. Aku yakin masih banyak caleg lain yang lebih berkompeten untuk dipilih kok, yang lebih bijaksana, santun dan bisa mengayomi masyarakat. Marilah kita menjadi pemilih cerdas yang bijaksana dalam menggunakan hak pilih dan menentukan masa depan bangsa Indonesia. MERDEKA!!!

P. S. Buat kalian yang mungkin merasakan hal yang sama denganku, mungkin bisa me-report as spam akun-akun media sosial caleg itu. Kalau kalian merasa terganggu aja sih, hehehe...

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS