Pages

Sekelumit Cerita Tentang Dia

Jumat, 13 Februari 2009

Saya tidak menyangka, ternyata seseorang yang selama ini saya harapkan telah memilih orang lain. Yang lebih menyebalkan lagi, saya mengetahui hal itu dari orang lain, bukan dari dia secara langsung. Saya tidak tahu secara pasti apa yang ada di benaknya, sehingga dia menjadi begitu pengecut, bahkan sekadar untuk mengakui status barunya tersebut. Seandainya saja dia mau berkata jujur kepada saya, pastilah saya akan menghargai dan menghormati tindakannya. Tentu saya juga tidak perlu sekecewa ini terhadapnya. Nasi sudah menjadi bubur. Tak ada yang perlu disesali. Ternyata bukan saya yang menjadi pilihan hatinya. Saya hanya bisa berdoa semoga mereka bahagia dan saya bisa segera bangkit untuk menatap masa depan saya sendiri. Saya yakin Tuhan telah memberikan jalan yang terbaik untuk kami lalui. Saya yakin saya akan bertemu dengan orang yang tepat suatu saat nanti, walaupun untuk sementara waktu ini hati saya seperti mati rasa. Let by gone be by gone…

Akhir Libur Panjangku

Aku tidak jadi pergi ke tempat Nenek dan Kakek di Sragen, karena aku tidak mau pergi sendirian naik angkutan umum. Bukan apa-apa, aku hanya sedang tidak mood saja. Kalaupun dipaksakan mungkin nanti malah tidak baik. Aku lebih suka pergi ke sana jika ditemani Ibu.


Sebagai closing liburan kali ini, aku dan sahabat-sahabatku berencana akan menonton film Twilight di Solo Grand Mall. Film yang sudah booming di Jogja beberapa bulan sebelumnya dan baru diputar di kota kecil seperti Solo. Jadi, mungkin kedengarannya agak ketinggalan zaman. Sebenarnya dulu aku dan teman-teman kuliahku berencana menonton film itu di Ambarukmo Plaza, Jogja. Tetapi karena waktu itu mendekati musim ujian dan sedang banyak tugas di kampus jadi kuputuskan untuk menunggunya di putar di Solo. Akhirnya, kesabaranku berbuah manis juga.


Selain itu, aku punya agenda untuk bertemu dengan Guru Bahasa Jepang-ku sewaktu SMA. Ada sebuah lomba penulisan tentang sosok “Ibu” tetapi bukan ibu kandung. Karena menurutku guruku tersebut adalah orang yang sangat menyenangkan, maka kuputuskan untuk mewawancarai beliau dan mengangkat profil beliau ke dalam lomba yang ingin kuikuti.


Sepertinya penghujung liburan harus kuhabiskan di kost bersama teman-teman di Lembaga Penerbitan (LP) Koperasi ‘Kopma UGM’, suatu gugus yang kuikuti, karena kami harus meliput berita sepanjang Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopma yang diadakan pada tanggal 13-15 Februari 2009 ini. Kami harus meliput jalannya RAT dan langsung mengetiknya untuk kemudian mengedit dan menerbitkan keesokkan harinya, terus-menerus selama tiga hari. Aku rasa ini akan membutuhkan kerja keras. Semoga saja anggota teamwork-ku nanti adalah orang-orang yang menyenagkan dan bisa diajak bekerja sama, agar aku bisa bekerja sama dengan baik pula dengan mereka dan kami bisa mencapai hasil yang maksimal.

Kost-ku apa kabar ya? Pasti kamarku sangat berdebu dan masih acak-acakan seperti terakhir kali aku melihatnya. Maka dari itu, aku berencana untuk berangkat ke Jogja pada pagi hari agar aku bisa membersihkan kamarku terlebih dahulu sebelum aku harus ke Kopma siang harinya. Agar sepulang dari Kopma aku bisa beristirahat dengan nyaman di kamar yang sudah bersih dan rapi sehingga bisa bersemangat untuk menjalankan aktifitas untuk keesokkan harinya lagi.


SMAGA EDU EXPO 2009

Senin, 09 Februari 2009

Last Saturday, January 31, 2009 there was an event in SMA N 3, Surakarta, a city in Central Java, Indonesia. In a great number of ex student from that Senior High School came back to share there experiences about their college for the Smaga students, especially for the third year students.

This event started from 7 a.m. and finished at 1 p.m. In that day, the students were free from their study schedule. The teachers were also free from their work for a while. Just there was the happiness there and everyone was smile and laugh.

The ex students came from many universities in Indonesia, not only the state universities, but also the self-universities. They came from many kinds of department in their each college, so they could tell their juniors based on their own talent and interest.

The main aim of this event was to give informations to the students about study in the university. Beside that, this event was also directed to take care the unity between the Smaga’s graduated students.

My Boring Holiday

Huuuh, benar-benar liburan yang membosankan!

Bayangkan saja, sudah 3 minggu di rumah tetapi tak juga bisa pergi kemana-mana!

Rumah, rumah dan rumah! Tak ada tempat lain untukku pada liburan kali ini! Tidak ke tempat nenek di Semarang yang terakhir kali kudatangi sewaktu kelas 1 SMP dengan alasan di sana sedang terkena banjir. Keinginan ke rumah Pakde dan Bude di Kuningan, Jawa Barat, juga pupus lantaran Mama tidak mengizinkanku bepergian jauh sendirian. Masih dengan alasan yang sama, aku juga tidak boleh ke tempat Om di Surabaya. Beliau selalu bilang, “Kamu adalah satu-satunya anak Mama yang sejak kecil tidak pernah lepas dari sisi Mama. Jadi, Mama tidak bisa melepasmu sendirian ke tempat yang jauh.” Kata-kata yang mengharukan memang, tetapi sekaligus juga sangat menyebalkan di telingaku saat ini!

Mencuci baju, menyapu, dan mengepel lantai adalah beberapa kegiatan positif yang bisa kulakukan untuk mengisi waktuku di rumah. Selain itu aku hanya menonton TV, tidur dan mengasuh keponakanku jika ia sedang di rumahku. Kadang aku punya beberapa jam untuk ke warnet. Tetapi tetap saja tak banyak yang kulakukan selain membuka portal akademik, friendster, facebook, email, dan beberapa situs berita. Membuka blog saja aku tidak pernah, malas meng-up date karena tidak ada hal yang menarik yang bisa kubagi di blog.

Seingatku, sejauh ini hanya ada tiga kesempatan aku keluar rumah. Pertama, sewaktu ada Smaga Edu Expo di SMA-ku, akhir Januari lalu. Itulah satu-satunya kesempatan yang kunikmati sebagai pengisi liburan yang menyenangkan. Aku bertemu teman-teman lamaku dan aku benar-benar merasa happy. Setelah itu, 2 Februari lalu, aku ke Pameran Buku di Grha Wisata Niaga bersama Mama dan 2 keponakan kecilku. Tidak seperti jalan-jalan, lebih berasa jadi baby sitter. Aku tidak begitu konsentrasi pada buku-buku yang ingin kubeli, sehingga aku hanya membeli 2 novel untuk mengisi hari-hariku ke depan. Salah satu dari novel tersebut membuat aku menyesal telah membelinya, karena isinya tidak begitu bagus menurutku. Terakhir, 4 Februari, waktu aku ke UNS untuk mengembalikan buku kenangan Smansa milik Abe, temanku, lagi-lagi sama Mama. Coba bayangkan lagi, main ke kampus teman didampingi Mama tercinta. Oh, benar-benar anak mami! Setidaknya begitulah yang kutangkap dari sorot mata kawan-kawanku. Aku jadi sama sekali tidak bebas berinteraksi dengan teman-temanku, yang biasanya dekat terpaksa menjadi agak berjarak. How a pity me…

Tinggal sepekan lagi, liburanku usai sudah. Aku akan kembali ke rutinitas di kost dan kuliahku. Tidak banyak yang bisa kulakukan untuk menghabiskan sisa hari-hari bebasku. Mungkin aku akan mengunjungi Kakek dan Nenek di Sragen, karena pastilah aku akan dianggap keterlaluan jika sampai tidak meluangkan sedikit waktu untuk mereka padahal libur sebulan. Ya sudahlah, mungkin next holiday aku akan bisa lebih bersenang-senang. I hope so…

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS