Sekelumit Cerita Tentang Dia
Jumat, 13 Februari 2009
Saya tidak menyangka, ternyata seseorang yang selama ini saya harapkan telah memilih orang lain. Yang lebih menyebalkan lagi, saya mengetahui hal itu dari orang lain, bukan dari dia secara langsung. Saya tidak tahu secara pasti apa yang ada di benaknya, sehingga dia menjadi begitu pengecut, bahkan sekadar untuk mengakui status barunya tersebut. Seandainya saja dia mau berkata jujur kepada saya, pastilah saya akan menghargai dan menghormati tindakannya. Tentu saya juga tidak perlu sekecewa ini terhadapnya. Nasi sudah menjadi bubur. Tak ada yang perlu disesali. Ternyata bukan saya yang menjadi pilihan hatinya. Saya hanya bisa berdoa semoga mereka bahagia dan saya bisa segera bangkit untuk menatap masa depan saya sendiri. Saya yakin Tuhan telah memberikan jalan yang terbaik untuk kami lalui. Saya yakin saya akan bertemu dengan orang yang tepat suatu saat nanti, walaupun untuk sementara waktu ini hati saya seperti mati rasa. Let by gone be by gone…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
fat...
BalasHapussing sabar kan masih ada sangga hehehe...
kapan reunian?
kata na mau buka rahasia...
ada sesuatu yang kamu juga mesti tau kebenaran na
maybe, kamu nggak akan nyangka itu...
ngomong2 nomer hp kamu brp?
jangan sombong kaya lintul donk
dah nggak pernah kontak lagi...