Pages

Number Not In Use

Senin, 16 November 2009

Kenapa aku menamai posting kali ini dengan judul seperti itu? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena kalimat itulah yang tertera di layar Nokia 3210 Classic-ku setiap kali aku berusaha menghubungi nomor seseorang.
Sudah lebih dari sepekan ini aku tidak menghubungi nomer tersebut, karena setiap aku menghubungi tak pernah ada jawaban. Nada sambung selalu berakhir dengan no answer atau bunyi tu la lit.

Walaupun aku kecewa dan selalu kecewa karena setiap kali aku menghubunginya selalu seperti itu, aku tetap bersyukur. Paling tidak ia tidak ganti nomor dan masih hidup. Aku selalu berusaha berpikiran positif dan menganggap ia sibuk setiap kali tak menjawab teleponku. Mungkin ia tidak mau menerima teleponku karena biasanya aku akan lama berbicara di telepon, dan mungkin ia sedang benar-benar tidak punya waktu untuk mendengar ocehanku.

Tetapi keadaan semalam sangat lain. Walau aku benar-benar merasa capek karena seharian menemani Ontin berkeliling Jogja, aku tetap merasa harus menelepon ia dan keluargaku. Karena aku tahu ia biasanya tidak menjawab teleponku, aku memutuskan untuk menelepon ibuku. Setelah puas berkicau dengan keluargaku, aku mencoba menghubungi nomornya. Tetapi, nomornya tidak dapat dihubungi. Tidak biasanya ia mematikan hp, karena setahuku ia tidak pernah mematikan hp. Aku mulai tidak tenang dan mengkhawatirkannya.

Sepanjang hari ini aku masih mencoba menghubunginya. Nihil. Entah mengapa aku seperti punya firasat kalau hpnya hilang. Sebelumnya ia sudah beberapa kali kehilangan hp.

Malam ini, aku online. Seperti biasa, aku tidak lupa membuka facebook dan berkunjung ke profilenya. Aku kaget sewaktu membaca wall paling atas dari temannya yang menanyakan hpnya yang hilang! Mengapa bisa sama persis antara feelingku dan kenyataannya?

Aku tidak tahu. Mungkin karena aku memang benar-benar menyayanginya...

Terlepas dari betapa kuat perasaanku padanya, aku berharap ia bisa segera membeli hp lagi (tidak perlu baru, yang penting bisa digunakan untuk menelepon dan sms)dan mengurus nomornya agar kami bisa kembali berkomunikasi. Atau jika ia memutuskan membeli nomor perdana, semoga ia bisa memberitahuku secepatnya.

5 komentar:

  1. owwww... so sweeeeettt!
    insting wanita emg tajam ya! tenang aja say, klo dy ganti nomer, kmu tny ma temennya aja. eh knp kmu ga share postingan ini d FB c? spa tw tar dy jg baca...

    BalasHapus
  2. hehe...
    hmmm... aq ud message dy kok yg ttg ini... klo q posting d fb takutnya ntar yg baca malah orang2 yg tak diizinkan...

    BalasHapus
  3. Anakku berbakat jadi cenayang. Anyway, i really should applaud u for all those positive thoughts.
    Ganbatte ne!
    \(^___^)/

    BalasHapus
  4. tenang faatt..tenang..
    anggep ini kbetulan yg biasa aja dulu..
    jd ntar pas tjd kmungkinn tburuk (dy g ngasi nmr br ny),km g akn down..
    n ktika tjd kmungkinn yg dharapkn (dy crita n ngsi nmr br ny),km bkl ngrasa dpt suprise yg jauh lbi indah.. :))

    BalasHapus

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS