Hai, sudah lama aku tak membuka MS Word hanya untuk mengetik blog. Kebanyakan terpaksa membuka program itu untuk mengerjakan tugas kuliah. Hmm.. miris juga membaca blogku sendiri. Posting terakhir ternyata menceritakan tentang kisah tragis cintaku, haha..
Oke, kali ini aku tidak akan berkeluh kesah tentang cinta lagi. Aku akan bercerita tentang sebuah sepeda konyol yang ada di rumahku. Terakhir kali aku pulang ke rumah, dikejutkan dengan penampakan sepeda bertuliskan “Extreme” disamping sepeda motor dan sepeda adikku yang biasanya berjejer rapi di ruang tamu. Ternyata keberadaan si sepeda “Extreme” tak lain dan tak bukan adalah untuk menggantikan posisi sepeda sebelumnya yang akan dikirimkan untukku.
Kembali ke si sepeda “Extreme”. Pertama kali aku menaikinya saat pergi ke warung di dekat rumah. Ternyata nama sepeda itu sangat mencerminkan dirinya. Betapa tidak, sepeda itu tidak punya rem, tidak bisa digenjot ke belakang alias torpedo, dan parahnya lagi, sedel/ tempat duduknya bisa bergoyang kesana-kemari. Dibutuhkan keahlian khusus untuk menaikinya, dan jangan lupa berdoa agar terhindar dari mara bahaya selama bersamanya, haha..
Satu hal pasti yang aku tahu mengapa ibuku tidak mau menaikinya, karena beliau yang sedang hamil tua (hamil 8 bulan dalam umur 45 tahun = hamil tua) itu pasti akan langsung melahirkan, haha...
loh fath, lha nek tok nggo yo malah tambah bahaya to, lha kosmu akeh dalan turunan e.. medeni no >_<
BalasHapustenang ae on, dudu si extreme kok sing arep dikirim nang jogja, melainkan si ringan, dan tugas si extreme adalah menggantikan keberadaan si ringan di rumah, haha...
BalasHapusnamanya extreme banget si extreme ya,hehe... bersepeda emang menyenangkan...
BalasHapusxo
dita
halo dita, salam kenal yaa.. :)
BalasHapusklo kata temen kosku, si Extreme = sepeda federal + sepeda mini + becak, hahahaha...
Waaah,
BalasHapusFatikah besok bawa sepeda ke kampus.
Asik bisa dipinjem tuk sepedaan keliling kampus. :D
boleh boleh.. biasanya aku bawa sepeda hari kamis sama jumat dan.. :)
BalasHapus