Entah otakku yang tetiba mau mikir sesuatu yang benar atau bagaimana, yang jelas aku ingin menulis tentang ini; hikmah dibalik segala sesuatu.
Ceritanya, weekend kemarin aku dan teman-teman Komunikasi menonton Solo Batik Carvial yang ke-5, di Stadion R. Maladi, Sriwedari, Solo. Hal ini mengingatkanku akan event dua tahunan yang juga ada di Solo, yaitu SIEM (Solo International Ethnic Music). Dari namanya sudah bisa disimpulkan bahwa ini sebuah pertunjukkan musik etnik oleh para musisi internasional. Event ini pertama kali ada di tahun 2007, saat aku masih duduk di bangku SMA. Aku baru kesampaian menontonnya saat perhelatan ke-3 di tahun 2010 lalu. Waktu itu, pernampilan yang paling aku suka datang dari OrkeStar Trio Singapore.
SIEM ini juga pernah menginspirasiku buat menulis tugas mahasiswa tingkat akhir a.k.a skripsi. Tapi ternyata, Allah berkehendak lain. Proposalku ditolak dan aku harus mencari ide lain untuk skripsi. Dan sekarang, saat penolakan beserta kesedihan itu telah berhasil aku lalui, aku baru sadar, bahwa aku harus berterima kasih atas penolakan waktu itu. Kenapa oh kenapa? Mau tahu jawabannya?
Tahun ini penyelenggaraan SIEM tidak begitu terdengar gaungnya, sampai beberapa malam kemarin aku membaca sebuah kalimat di newsletter Metro TV, isinya kurang lebih begini 'Kereta Kencana World Music Festival akan digelar di Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar'. Aku tak pernah mengikuti berita tentang SIEM secara intensif, tetapi membacanya membuat ingatanku langsung menuju pada pertunjukan itu karena biasanya SIEM diadakan di bulan Juli.
Saat mencari berita lebih lengkapnya di internet, aku baru tahu kalau penyelenggaran SIEM tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada permasalahan perizinan tempat yang merembet ke arah nama dan tema event akbar tersebut. Tahun 2010 lalu, SIEM diadakan di Stadion R. Maladi Sriwedari, tempat yang kemarin digunakan untuk pengadaan event 5th Solo Batik Carnival. Namun, untuk tahun ini kabarnya SIEM akan diadakan pada tanggal 4-8 Juli 2012 di Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar. Perpindahan tempat ke luar wilayah Surakarta ini yang kabarnya menjadi salah satu pemantik perselisihan antara berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraannya.
Karena itulah sekarang aku merasa bersyukur tidak diizinkan menulis tentang SIEM di skripsiku. Bisa dibayangkan bagaimana dampaknya pada tugas akhirku jika aku benar-benar mengangkatnya sebagai tema. Terima kasih ya Allah, Kau telah tunjukkanku jalan yang terbaik. Semoga aku bisa lancar menjalaninya. Semangat skripsi! :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)