Hari ini bisa dikatakan sebagai hari terakhir Ujian Akhir Semester 6, walaupun masih ada script radio ad dan story board TVC yang harus dikumpulkan besok. Selesai mengerjakan ujian Manajemen Brand, aku tidak kemana-mana. Kembali ke kos, guling-guling di kasur, nyalain soleha, colokin modema, FB-an, twitter-an. Gak tau kenapa tiba-tiba aku merasa sangat galau. Bukan karena siapa-siapa, kecuali Mamahku.
Yah, seperti yang kita semua tahu, aku anak yang sangat manja. Sampai semua orang pada awalnya pasti mengira aku anak tunggal atau bungsu. Walaupun aku bukan anak bungsu, tapi sepertinya aku lebih manja dari adikku yang masih bayi. Aku anak manja yang gak bisa lepas dari Mamahku. Aku kangen banget sama beliau. Padahal baru 2 minggu ini aku nggak pulang, padahal baru Selasa malam lalu beliau menelpon, tapi rasanya lamaaa banget!
Kegalauan seperti itu terakhir kali kurasakan waktu aku merindukan seseorang nan jauh disana. Entah mengapa tiba-tiba merasa kangen, ingin menangis, dan ingin berjumpa saat itu juga. Percayalah, dilanda perasaan seperti itu adalah sangat menyiksa saudara-saudara!
Akhirnya kubiarkan air mataku mengalir, deras dan tersedu-sedu. Bahkan aku memanggil "Mamah" berkali-kali di tengah tangisanku. Aku menangis layaknya anak kecil yang kehilangan orang tuanya di mall. Tapi separah apapun tangisku, aku bertahan untuk tidak menelpon beliau. Selain menjaga gengsi, juga tak mau membuat beliau khawatir kalau anak gadisnya tiba-tiba menelpon dengan tangis tak tertahankan. Nanti kalau ketahuan gak kenapa-napa kan malu, masa umur 21 tahun nelpon karena kangen doang?
Tapi setelah tangisku reda, aku merasa sangat lega. Aku jadi lebih bersemangat menyelesaikan sisa tugas UAS-ku agar besok bisa pulang dan merasakan peluk dan cium Mamah. Aku jadi mikir, masa iya aku masih kayak gini? Aku kan udah 21 tahun. Gimana nanti kalau kerja di luar kota? Gimana nanti kalau udah punya suami dan harus ikut suami kemanapun pergi? Gimana?..
Mamah, maafin anak manjamu ini ya... :(
Tapi setelah tangisku reda, aku merasa sangat lega. Aku jadi lebih bersemangat menyelesaikan sisa tugas UAS-ku agar besok bisa pulang dan merasakan peluk dan cium Mamah. Aku jadi mikir, masa iya aku masih kayak gini? Aku kan udah 21 tahun. Gimana nanti kalau kerja di luar kota? Gimana nanti kalau udah punya suami dan harus ikut suami kemanapun pergi? Gimana?..
Mamah, maafin anak manjamu ini ya... :(
Sabar yo sayaaaang :'(
BalasHapus