Minggu lalu, di rumahku ada pengajian kelompok haji orang
tuaku. Sebagai tuan rumah, pasti kami mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, tak terkecuali makanan untuk dihidangkan. Walaupun sudah memesan
snack di salah satu tempat catering, kami tetap membuat makanan kecil sebagai
tambahan, yaitu ketan lemper.
Seperti namanya, lemper dibuat dari beras ketan yang sudah
dimasak dengan santan kelapa suapaya gurih. Cara membuatnya pun sederhana.
Pertama, ambil kira-kira sekepal ketan, kemudian dibentuk pipih. Setelah itu,
beri abon sapi secukupnya sebagai isi di dalamnya. Kemudian, gulung dan bentuk
memanjang seperti arem-arem, beri penjepit lidi di kedua ujungnya.
Gulungan-gulungan ketan lemper harus dikukus kembali agar tahan lama sampai
keesokan harinya.
Dalam kebudayaan Jawa, biasanya ketan lemper menjadi makanan
wajib di acara pernikahan. Bukan hanya karena rasanya yang enak, tetapi
ternyata ada filosofinya juga. Ketan berarti “ngraketke ikatan” atau
“merekatkan ikatan”. Ketan lemper digunakan sebagai simbol perekat hubungan
agar langgeng dan sampai akhir hayat. Wah, so
sweet yaaa…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)