Menurut artikel parenting ini, salah satu hak anak adalah rekreasi. Ingat dulu setiap liburan sekolah pasti orang tua mengajak piknik entah kemana, walau tidak terlalu jauh dari rumah dan mungkin sudah pernah dikunjungi. Yang namanya piknik tetap saja menarik. Mungkin itu yang membuatku suka berpetualang dan jalan-jalan. Karena sekarang sudah punya keponakan, gantian aku yang dinanti oleh tiga krucil di rumah untuk mengajak mereka jalan-jalan mengisi hari libur sekolah. Padahal jauh hari aku sudah pamit dan bilang, "Jangan dinanti, aku mau jalan-jalan sendiri. Kalau mau pada piknik ya piknik saja nggak usah nunggu aku pulang." Buliknya nggak mau banget ngasih kepastian bahkan sama keluarga sendiri, mihihihi.
Welcome to Museum Purba Sangiran yang sudah penuh orang :p |
Senin libur dulu ya museumnya. |
Pintu masuk display area pertama. Ada ABG pacaran di museum, sekalian belajar sejarah ya? |
Namun tetap saja mereka menanti. Duh, jadi trenyuh di hati. Bahkan adik bungsu sudah ngambek sama ibu karena aku dijanjikan pulang hari itu. Aku sendiri pun tak ingin buru-buru pulang kalau si bungsu masih menginap di tempat keponakan-keponakan tercinta. Kemudian adikku yang satunya berkata, "Ya kalau tunggu-tungguan terus kapan kelarnya." Berasa ngebahas apa gitu ya, yang tunggu-tungguan terus nggak ketemu. Ihik. Baper.
(Bukan) ibu dua anak. |
Alhamdulillah sampai rumah tepat saat tiga krucil lengkap semua. Keponakan sulung bilang ingin ke museum. Langsung saja aku iyakan. Kapan lagi anak yang tiap hari nge-game ini minta jalan-jalan di dunia nyata. Ye kan? Setelah sepakat waktu dengan adik partner pengantar, berangkatlah kami menuju lokasi yang dituju, yaitu Museum Sangiran. Sebenarnya tempat ini sering dilewati untuk pulang kampung ke tempat kakek nenek. Kok ya kebangetan kalau sampai belum pernah masuk ke dalamnya.
Penampakan adik partner dan temannya. Susah diajak foto bersama. |
Saat kami tiba, sudah banyak orang yang di sana. Aku nggak tahu pasti berapa harga tiket masuk perorangnya. Karena waktu aku, ibu, adik, dan dua keponakan, kok dibilang empat orang? Hahaha. Saat itu kami diminta membayar Rp20.000,00. Di dekat tempat parkir, banyak kios-kios yang menawarkan cinderamata dan warung-warung yang menjual makanan berat dan ringan. Ada beberapa hewan primata yang dikandang di area tersebut. Kan kasihan ya.
Salah satu penampakan di dalam display area. |
Untuk ruang pameran, terdiri dari tiga bagian yang saling terhubung. Ibu, adik bungsu dan keponakan yang kecil menyerah duluan di area kedua. Sedangkan si sulung kuajak berkeliling sampai selesai. Bahkan di awal thawwaf, aku mengharuskannya membaca setiap keterangan yang ada. Mungkin karena merasa dia yang minta ke sana, mau nggak mau harus bertanggung jawab pada pilihannya dan menuruti perintahku, hahaha. Namun di akhir perjalanan saat sudah merasa lelah, aku membiarkannya hanya melihat-lihat saja.
Ayo, harus dibaca ya semuanya! |
Selesai berkeliling berdua, kami bingung mencari rombongan yang entah di mana. Kebetulan handphone ku dibawa si bungsu buat main game biar dia nggak rewel, jadi kami hanya berbekal handphone buat foto-foto yang nggak ada sim card-nya. Setelah sholat dhuhur di mushola yang letaknya di bagian belakang deretan warung makan, kami menuju ke pintu keluar dan menemukan rombongan sedang asyik makan siang. Welhadalah, dolan adoh-adoh kok mung pindah mangan soto karo ngombe es teh doang, hahaha. Si sulung pun langsung ikut pesan dan makan dengan lahap. Mungkin dia sangat lapar setelah "dipaksa" menyelesaikan perjalanan, hahaha. Maaf ya, Le, bulikmu galak. Hahaha.
Luwe banget ya, Le? :)) |
Dalam perjalanan pulang kami sempatkan sekalian berkunjung ke rumah kakek, nenek dan nenek buyut, selagi mereka masih sehat. Selalu menjadi kebahagiaan tersendiri jika bisa mengunjungi keluarga besar walau hanya sebentar. Yah walaupun selalu dibonusi pertanyaan yang belum terpecahkan *iykwim*. Kalau kayak gini memang beneran berasa, "Maka nikmat-Nya yang manakah yang kamu dustakan?" dan cuma bisa berucap alhamdulillah wa syukurillah ya Robb.
Tak lupa aku menanyakan bagaimana perasaan keponakanku setelah jalan-jalan ke museum. Katanya dia senang dan rasa penasarannya telah terjawab. Alhamdulillah ya Le, Lik Tika merasa nggak sia-sia. Sampai jumpa pada edisi piknik-piknik selanjutnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)