Pages

Film Biola Tak Berdawai

Kamis, 14 Mei 2009

Film yang bagus memang, namun terkesan membosankan. Hal itu ditandai dengan pernyataan “bla bla bla adalah teka-teki…” yang selalu diucapkan oleh tokoh Mbak Wid yang diperankan oleh Jajang C. Noer. Acting yang menarik dan dalam coba ditunjukkan oleh Nicholas Saputra yang berperan sebagai Bisma dan Ria Irawan yang memainkan peran sebagai Renjani.

Secara alur, film ini mudah dimengerti karena menggunakan alur maju, sehingga tidak membingungkan penonton. Film ini bercerita tentang kehidupan seorang penari balet bernama Renjani yang memilih mengakhiri kariernya setelah ia melakukan aborsi karena diperkosa, dan akhirnya memilih pindah dari Jakarta ke Yogyakarta dan mendirikan rumah yatim piatu khusus untuk anak yang cacat dari rumah warisan neneknya. Dari sekian banyak anak-anak cacat yang ia tampung, Renjani sangat menyayangi seorang anak bernama Dewa.

Di panti asuhan tersebut Renjani bekerja sama dengan seorang dokter anak yang biasa dipanggil Mbak Wid. Wid adalah anak seorang pelacur yang ibunya telah menggugurkan kandungannya sebanyak enam kali. Maka dari itu, Wid bertekad untuk menjadi dokter anak, karena ia ingin menebus dosa yang telah dilakukan ibunya terhadap anak-anak.
Hampir setiap hari selalu ada saja anak di panti asuhan itu yang meninggal. Untuk menghindari stress karena sering menghadapi kematian pasiennya, Wid memiliki hobi meramal lewat kartu-kartunya. Biasanya ramalannya memang benar terjadi. Seperti saat Renjani bertemu dengan Bisma saat menonton pertunjukkan musik. Awalnya, niat Renjani adalah melakukan terapi musik untuk Dewa tetapi ia malah jatuh cinta pada seorang pemain biola bernama Bisma. Namun, takdir berkata lain. Cinta Renjani dan Bisma tidak bisa bersatu. Renjani meninggal karena kanker yang disebabkan oleh tindakan aborsi yang dilakukannya dulu.

Dari segi amanat, film ini mengandung berbagai pesan moral untuk para penontonnya. Di antaranya ialah kita sebagai manusia yang terlahir dengan normal hendaknya tidak menghina dan merendahkan saudara kita yang terlahir kurang sempurna, kita juga tidak boleh menyerah dalam berusaha dan menjalani cobaan hidup karena suatu saat keajaiban akan terjadi untuk menolong kita. Pesan tersirat lain dari film ini adalah jangan pernah melakukan aborsi, karena tindakan itu akan menyeret kita ke dalam penyesalan dan dosa yang mendalam, serta dapat merusak kesehatan dann membahayakan nyawa yang kita punya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS