Sepertinya fenomena diary geng ini memang marak di kalangan remaja putri. Salah satu teman SMP-ku, yang juga punya geng di SMA-nya, ternyata juga memiliki diary geng. Mereka pun menulisinya secara bergantian. Tetapi aku tidak tahu apakah mereka masih menulis diary atau telah berpindah ke grup BBM.
Dan sekarang, Intan, salah satu anggota Uniq Roku, menugusulkan untuk menghidupkan kembali tradisi menulis diary ggeng. Karena kami terpencar jarak; aku di Jogja, Intan di Semarang, dan yang lain tetap di Solo, namun juga tak pernah bisa bertemu satu sama lain karena kesibukan yang berbeda. Untuk menyiasatinya, kami membuat jadwal penulisan. Setiap orang mempunyai waktu 2 minggu untuk membawa diary itu bersamanya. Setelah 2 minggu, ia harus memberikannya kepada teman yang lain. Tongkat estafet penulisan diary ini ditentukan urut tanggal lahir. Misalnya, Visca yang lahir 14 Januariharus memberikannya kepada Paulina yang berulang tahun 6 Februari, dan seterusnya.
Aku baru sadar! Ada yang unik lagi disini! Tias dan Lamia sama-sama lahir pada tanggal 23 April. Berarti mereka mendapat jatah menulis berbarengan, sama seperti aku dan Lulu sewaktu mengasuh Chatum dulu. Oh, dari tadi selalu ada pola yang sama antara Uniq Roku dan Spinpop! Mungkinkah ini pertanda? Pertanda apakah ini? Oke, mari kita lanjutkan sebelum menjadi lebay!
Sejujurnya, aku pesimis dengan usul Intan. Walaupun aku setuju, secara kami sangat jarang bertemu dan mungkin ini bisa menjadi alat perekat persahabatan kami selain situs jejaring sosial yang ada. Kami tidak berkomunikasi secara intens disana. Bagaimanapun, tulisan di sebuah buku akan lebih terasa nyata daripada sebuah akun di dunia maya.
But, we never know if we don't try, right? Mari kita coba, siapa tahu kami punya passion yang sama untuk mempererat persahabatan sudah lama terjalin ini, bukan sekadar untuk mempertahankan apa yang sudah ada.