Pages

Petualangan ke Dieng (Part 3)

Rabu, 15 Mei 2013

Akhirnya kami dicenglu sama si bapak pake satu motor suprafit dan aku di tengah karena kecilnya (-.-"). Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika kami sampai di Kawah Sikidang. Sebelumnya kami sempat dibekali satu tiket masuk terusan buat jaga-jaga kalau ada pemeriksaan. Entah karena efek famous si bapak tadi yang saling menyapa dengan orang-orang yang kami temui sepanjang jalan atau karena hari hampir gelap, tak apa pemeriksaan tiket apapun dan kami bebas masuk ke kawasan kawah, tanpa mengeluarkan sepeser rupiahpun, alhamdulillah ya, hehehehe.

Ada yang menarik di sini, sebelum masuk kawasan wisata Sikidang, kami melewati semacam gapura gede yang terbentuk dari pipa gas raksasa yang konon menjadi sumber energi listrik untuk warga sekitar. 
Keliatan kan betapa imutnya kami dibanding pipa raksasa :D
Ternyata oh ternyata yang namanya Kawah Sikidang itu luas banget, sampe ke atas juga masih ada kawah yang nyemburin belerang. Kami gak bisa ikut orang-orang yang sampai ke atas, udah capek dan terjal banget medannya, udah sore pula. Yang penting udah nampang di kawah yang kayaknya paling gede, hehehe.
Ini dia kawah belerang yang meletup-letup.
Petualangan kami berlanjut ke Kompleks Candi Arjuna. Di sebrang kompleks candi ada Museum Kailasa Dieng yang sayangnya udah tutup. Kami diturunkan disitu sama si bapak guide dadakan tadi, katanya nanti ditunggu di gerbang yang sebelah sono gitu. Sebelum sampai ke kompleks candi, kami melewati bangunan seperti bekas rumah runtuh yang udah gak ada atapnya lagi. Kata bapaknya sih dulu itu tempat budidaya jamur di zaman Orde Baru, yang sekarang bangkrut dan dibiarkan begitu saja. Sayang ya... Padahal lumayan luas lho!

Di kompleks Arjuna berjajar rapi candi-candi dengan nama tokoh pewayangan Jawa. Di sebelahnya ada tanah lapang yang digunakan oleh anak-anak sekitar untuk bermain bola. Selebihnya nyampur sama perkebunan milik orang-orang sekitar gitu. Waktu kami kepo menyusuri setiap jengkalnya, eh ketemu bapak petani yang mau memupuk tanamannya gitu.

Setelah puas jalan-jalan di sepanjang jalan kenangan, beneran dong kami udah ditunggu si bapak di deretan ruko penjualan oleh-oleh khas Dieng. Ada toko baju, makanan kemasan, dan makanan siap santap macam pisang goreng hangat gitu. Di sana kan dingin, jadi banyak yang jualan makanan siap santap buat penghangat badan. Akhirnya pilihan kami jatuh di cemilan kentang goreng macam Chitato sama semacam opak yang belom digoreng gitu. Abis mau beli carica mahal. Di Mirota juga udah banyak. Kentang gorengnya enak lho, gak kebanyakan msg kayak Chitato, hehehe.

Pulangnya kami dianterin si bapak sampe pertigaan tempat kita turun dari bis tadi. Hari udah berganti malam saat kami menaiki bis kecil yang penuh penumpang untuk turun ke kota Wonosobo. Emang bener ya, bisnya masih ada sampe magrib, untung gak keabisan.

Sampai di kota Wonosobo, kami nunggu bis jurusan Semarang yang bumel kayak tadi siang. Kata orang-orang sekitar, bis ini ada 24 jam, lewatnya 2 jam sekali. Kami nunggu dari sebelum adzan isya berkumandang, berjam-jam, tapi bisnya tak kunjung datang. Kami mulai kelaparan dan memutuskan makan malam di warung sebrang jalan. Batal sudah bayangan berendam cantik di bath up penginapan. Tak kesampaian juga pingin ngicip mie ongklok khas daerah sana, huhuhu.

Beberapa tukang ojek menawarkan jasa dengan upah 20 ribu rupiah sampai ke penginapan. Tapi kami menolak karena alasan keselamatan. Kami kan dua gadis manis polos yang tak tau jalan, jangan sampai diapa-apain kan.. Akhirnya kami milih bersabar bersama puluhan calon penumpang lain. Ada seorang bapak baik hati yang bersedia menunjukkan dimana letak penginapan kami nantinya. Karena kami baru pertama kali datang kesana dan benar-benar belum hafal jalan, takut nanti naik bisnya kebablasan.

Dengan kesabaran yang ekstra dan perlindungan dari Raja Semesta, datanglah bis yang ditunggu lewat tengah malam. Itu pun tak langsung berangkat, karena sepertinya bus masih mengganti ban atau apa, mengetem sekitar setengah jam. Di antara penuh sesak penumpang, alhamdulillah kami masih dapat tempat duduk walaupun tak berdampingan. Sepanjang jalan aku berusaha agar tak terpejam. Namun saking lelahnya tetap saja ketiduran. Dengan panik aku selalu menengok ke belakang, dan si bapak yang baik hati tadi mengatakan bahwa perjalanan masih panjang, nanti kalau hampir sampai beliau akan memberitahu kami.

Benarlah, si bapak membangunkan kami saat sudah hampir sampai di tujuan. Bahkan beliau juga yang bilang ke awak bus agar bus berhenti. Sekitar pukul 1 dini hari, kami sampai di penginapan yang sudah sangat sepi. Pintu depan di lobi pun sudah dikunci. Berasa di kosan aja ya pulang kemalaman trus nggak bisa masuk. Untung ada seorang bapak yang terjaga dari tidurnya karena mendengar suara ketukan kami. Untung bapaknya gak kaya bapak kosan ya yang nanya kami dari mana, tapi ya agak gimana gitu, dua gadis ingusan pulang larut malam. :'(

Saking malamnya, kami nggak berani mandi, keburu capek juga pingin buruan tidur. Surga rasanya liat kasur setelah hampir semalaman berdiri di trotoar nunggu bis yang tak kunjung datang. Paginya kami agak malas-malasan, gantian berendam trus sarapan di restoran depan penginapan, lumayan vocuhernya include breakfast, hohoho.

Setelah itu baru keliling dan foto-foto di sekitar penginapan. Asik juga ternyata, penginapannya diapit pemandangan gunung Sumbing di depan dan Gunung Sindoro di belakang (semoga gak kebalik ya ingatanku, hehe). Ini aku kasih liat yang pingin ngintip keindahannya :D


Gunung Sindoro

Gunung Sumbing

Sayonara... Waktunya pulang... Kami tinggal naik bis dari depan penginapan, bayar 10 ribu, sampai Temanggung dioper ke bis yang jurusan Magelang. Sampai terminal Magelang naik bis jurusan Semarang-Jogja. Sampailah di Terminal Jombor dengan selamat. Kami berdua berpisah disana. Aku lanjut naik Transjogja ke kos, Lulu naik motor pulang kembali ke utara.

Benar-benar unforgettable moment dah, apalagi bagian nunggu bis yang sampe tengah malam itu. Nantikan cerita jalan-jalan cantik kami berikutnya ya! Dadah...! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS