Akhir Februari lalu, aku berkesempatan mengikuti touring
bersama teman-teman kantor. Pukul tujuh pagi, Mas Yo sudah datang ke mess.
Karena aku memang sudah bilang mau nebeng dia, akhirnya yang lain bawa motor
masing-masing. Kami berangkat berlima, aku, Mas Yo, Nikko, Mas Zeb, dan Mas
Irfan. Hari itu kami berencana touring ke Danau Tambing melalui jalur Palolo.
Aku senang bisa melewati jalan sepi yang di kanan kirinya masih dihiasi
hijaunya sawah dan ladang. Sejenak meninggalkan
hawa panas Kota Palu yang menyegat itu.
Jalan yang kami lalui adalah jalan dua jalur yang meliuk
naik turun. Kami harus berhati-hati agar tidak menabrak anjing yang banyak
berkeliaran bahkan di tengah jalan. Yang paling menegangkan adalah saat harus
melewati jembatan yang hanya dialasi kayu. Aku bahkan tak berani mengeluarkan
telepon seluler hanya untuk mengabadikannya. Takut meleset dan hp meluncur ke
sungai.
Beningnya danau Tambing. |
Sekitar pukul 10 akhirnya kami tiba di Taman Nasional Lore
Lindu. Di tempat tersebut terdapat sebuah danau bernama Danau Tambing.
Tempatnya sudah tertata dengan jalan setapak dan sedang dibangun sebuah rumah
untuk disewakan bagi pengunjung yang ingin menginap. Banyak juga anak muda yang
camping dan mendirikan tenda di pinggir danau.
Beberapa saat menikmati rimbunnya pepohonan di Lore Lindu,
kami bergegas pulang karena harus mengantar mbak Dita yang mutasi ke Papua ke
bandara. Dalam perjalanan pulang, kami sempat mampir beristirahat di sebuah
warung kecil yang menyediakan sageru, sejenis arak lokal yang entah terbuat
dari apa. Tentu aku tak ikut meminumnya, hahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)