Pages

Tentang Rumahku

Jumat, 15 Juli 2016

Sengaja memilih judul yang sama dengan judul lagu band indie Dialog Dini Hari. Kali ini memang aku ingin sedikit bercerita tentang rumahku. Menyadari tinggal hitungan puluhan jam kesempatanku di rumah, membuatku lebih melankolis dari hari-hari sebelumnya. Sebenarnya tak banyak kegiatan istimewa yang kulakukan selama di rumah. Kalau sedang tidak ada janji untuk bertemu teman-teman lamaku, aku akan melakukan tugas rumah seperti yang biasa kulakukan sedari dulu. Bangun tidur kalau tidak tidur lagi, biasanya aku akan ikut ibuku ke pasar atau membeli sarapan di penjual makanan pagi. Kalau sedang tak memiliki bahan makanan, ibuku akan lebih memilih membeli beberapa nasi bungkus sekaligus berbelanja sayur-mayur. Nasi bungkus dengan lauk urap dan oseng, ditambah beberapa tempe goreng, sudah cukup untuk amunisi di pagi hari. Khusus untukku dan adik bungsuku, biasanya ibuku akan membungkuskan dua porsi bubur dengan lauk telur ayam opor yang terpisah.

Selesai sarapan, ibuku akan sibuk di dapur sementara aku di kamar mandi. Mandi sekaligus mencuci adalah salah satu tugas wajib tak tertulis yang harus kukerjakan.  Di sela-sela itu, ibu bisa memberi tugas tambahan seperti mencuci piring dan menyapu lantai. Kalau menyapu lantai biasanya aku melakukannya sesuka hatiku, setiap aku merasa lantai terlalu ngeres. Menjelang siang biasanya ibuku berangkat bekerja, tinggalkan aku di rumah bersama adik bungsu dan keponakan-keponakanku kalau kebetulan sedang dititipkan di rumahku. Mengasuh tiga anak lelaki berumur lima, tujuh dan sembilan tahun yang tingkahnya minta ampun membuatku harus belajar sabar namun tetap tegas. Membiarkan mereka bermain asalkan tidak berbahaya dan tetap mengingatkan kapan harus sholat dan makan siang. Biasanya, mereka minta disuapi bersama tiga anak sekaligus jadi tetap bisa bermain dan tetap kenyang.

Jika beruntung, beberapa atau bahkan semua dari ketiganya akan tidur siang. Saat momen melegakan itu terjadi, biasanya aku bisa me time, sekadar browsing dan chatting atau menulis blog seperti ini, hihihi. Tuhan, terima kasih untuk kesempatan berlebaran bersama mereka. Terima kasih telah melahirkan aku di tengah keluarga ini, yang walaupun sangat biasa, namun selalu bersama dan saling percaya. Mohon jagalah mereka selagi aku kembali merantau nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS