Surakarta atau yang lebih akrab disebut Solo adalah sebuah kota kecil di bagian timur Provinsi Jawa Tengah. Karesidenan Surakarta dikelilingi oleh 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar. Bagaimanapun, aku dan Solo tak dapat dipisahkan. Kedua orang tuaku berasal dari Sragen, dan sekarang kami menetap di Sukoharjo. Aku menempuh pendidikan menengah pertama dan atas di Solo. Kota yang benar-benar menjadi saksi tumbung kembangku. Sekarang, Solo dengan slogannya "BERSERI" sedang diguncang teror.
Terhitung sudah terjadi 3 kali teror yang menghantui Kota Solo sejak akhir bulan ramadhan lalu. Pertama, penembakan di Pos 5 Pengamanan Lebaran di perempatan Gemblegan tanggal 17 Agustus 2012. Disusul pelemparan granat di Pos 6 Pengamanan Lebaran di Gladak sehari setelahnya. Kemudian, baru saja beberapa jam tadi, kembali terjadi penembakan di Pos Polisi Singosaren. Kali ini memakan korban jiwa, Briptu Dwi Data, yang sedang berada di pos jaga sendirian.
Banyak orang berpendapat bahwa ini adalah permainan politik karena Pak Jokowi akan maju pada putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Apapun motifnya, menurutku tindakan tidak bertanggung jawab seperti ini tidak berperikemanusiaan dan tak boleh dibiarkan.
Solo adalah kota yang aman, tentram dan nyaman. Warganya ramah dan halus budi pekertinya. Aku bangga menjadi bagian darinya. Menurutku, siapapun yang pernah merasakan keramahan kota Solo, tak akan rela Solo dijahati seperti ini.
Tuhan, pada-Mu aku berlindung. Pada-Mu aku titipkan kotaku dan seisinya. Keluarga dan orang-orang tersayang yang menjadi bagian hidupku ada di dalamnya. Tolong lindungi kota itu, saat aku berada dekat atau jauh darinya. Aku sayang Solo dan seisinya. Tolong jangan biarkan tangan-tangan jahat merusaknya. Aku percaya pada-Mu Tuhanku. Sebaik-baik penjagaan adalah penjagaan Allah semata. Amin.
#savesolo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)