Kemarin headline news di berbagai media massa adalah pencapresan Pak Jkw sebagai presiden dari partai berlambang banteng. Sejak jauh hari sebelumnya memang isu itu sudah santer terdengar namun yang bersangkutan masih diam seribu bahasa sampai akhirnya kemarin ada pernyataan resmi.
Saya mungkin termasuk orang yang menyayangkan hal tersebut. Menurut saya, orang yang punya program dan mau bekerja seperti beliau seharusnya diberi kesempatan untuk menyelesaikan program kerjanya agar terasa perbaikan yang nyata. Namun, dunia politik sepertinya tak memiliki cukup waktu untuk bersabar. Nyatanya, beliau yang sedang sibuk membenahi Kota Solo langsung dicalonkan sebagai Gubernur DKI. Belum selesai membenahi Jakarta, kemudian diangkat sebagai capres. Menurut saya, hal ini membuat beliau tidak bisa menyelesaikan program kerja yang telah berjalan separuhnya. Memang ada penggantinya, namun sepengamatan saya terhadap Kota Solo, menjadi kembali terpuruk walau mungkin tidak semuanya.
Taman-taman kota kembali tidak terawat, banyak konflik yang muncul, seperti pedagang Galabo yang mogok, perubahan trayek angkutan umum yang tidak hanya membingungkan penumpang tetapi juga menimbulkan protes dari awak bus sampai isu titip menitip siswa ke salah satu SMA Negeri yang dilakukan oleh Walikota pengganti Pak Jkw. Saya tidak bermaksud menyalahkan walikota yang sekarang, semua yang saya sebutkan tadi hanya sebagai contoh banyaknya program pemerintah yang tidak dikomunikasikan dengan baik selepas Pak Jkw pindah untuk memimpin ibukota. Kita tidak berharap proses pembenahan DKI Jakarta menjadi seperti itu juga kan? Saya setuju dengan Pak Basuki yang menyarankan agar Pak Jkw tidak mundur dari jabatannya walaupun telah resmi menjadi capres. Jadi masih ada kesempatan untuk Pak Jkw kembali mengurusi ibu kota kalau tidak terpilih di pilpres walau mungkin sangat kecil kemungkinannya.
Apapun pendapat saya tapi kenyataannya nasi sudah menjadi bubur. Saya atau siapapun orangnya tak akan bisa membuat pak Jkw mengundurkan diri dari pencapresannya. Saya pribadi masih harus berpikir seribu kali untuk memutuskan memberikan suara pada beliau atau capres yang lain atau bahkan tidak memilih sama sekali. Sekian dan terima sumbangan. Salam gundah gulana untuk Indonesia. Merdeka!