Pages

Ketika Ditinggal Nikah Mantan atau Gebetan Sudah Terlalu Mainstream

Jumat, 13 Mei 2016

Hai guys, izinkan sejenak ku tutup file PS dan refreshing di dunia maya. Sore ini aku tersesat di lini masa Twitter yang sudah jarang terjamah namun masih ramah, seperti kampung halaman yang selalu menawarkan kerinduan untuk segera pulang.

Aku terperanjat oleh profil terbaru salah satu selebtwit favorit dari zaman kuliah. Bukan Raditya Dika atau Arif Muhammad 'Poconggg' yang mungkin familiar namanya di ingatan hampir semua orang yang aktif di Twitter pada zamannya. Sekitar empat tahun yang lalu, dari lini masa salah satu sahabatku, pilihanku tertuju untuk mengikuti salah satu selebtwit berakun @daraprayoga_. Dulu nick name nya @landakgaul. Sebelum menerbitkan bukunya yang berjudul "Analogi Cinta Sendiri" dia mengubah nick name nya. Buku kumpulan twit galau yang belum sempat terbeli sampai masa galau sudah kadaluarsa dan terlewati dengan sendirinya. Hiks.

Twitternya Oka.

Aku suka caranya mengemas kata saat bercuit di lini masa atau mengejawantahkan kegalauan di postingan blog sehingga enak dibaca. Dari lini masanya aku berkesimpulan kami senasib, sama-sama jomblo dan sering terluka karena cinta. Makanya aku suka retweet dan semangat banget pingin beli bukunya. Walau dicibir sama sahabatku sendiri, katanya masih kayak anak SMA labil hahaha.

Dan sore ini, saat aku sejenak jalan-jalan, menemukan fakta bahwa selebtwit favorit udah nikah, udah jadi ayah dari kedua putri kembarnya! Wow! Kemudian merasa sedih ditinggal nikah sama selebtwit favorit, karena ditinggal nikah sama fans atau mantan gebetan sudah biasa dan kebal rasanya. Hahaha.

Di situ aku merasa, "Ho, aku sudah tua ya? Kapan dia nikahnya? Perasaan waktu aku lulus kuliah dia masih galau skripsi. Perasaan baru kemarin aku dapat kerja eh dia udah punya anak dua aja." Memang waktu tiada jeda ya. Kami melewati dimensi waktu yang sama tetapi karena jalan yang ditapaki berbeda maka tak pernah sama juga hasilnya. 

Kalau kayak gini bisa jadi galau lagi. Kalau selebtwit favorit aja udah merit, kamu kapan, mblo? :(


Hai Kamu, Aku Sudah Move On

Minggu, 08 Mei 2016

Pagi ini aku sedikit tak percaya melihat postinganmu tiba di Indonesia. Sedang berlibur atau memang sudah selesaikah studimu disana? Sekarang aku tak lagi peduli. Aku hanya ingin sedikit menceritakan kembali hikmahnya kau pernah ada dalam hidup ini.

Kepadamu yang hampir satu dasawarsa menjadi penghuni hati, aku ingin berterima kasih atas semua yang pernah kita lalui. Terima kasih atas semua pembelajaran hidup yang pernah ada sehingga menjadikan aku tak terlalu terpuruk walau setelah kamu, ada beberapa orang yang sempat membuatku meneteskan air mata. Aku yakin dapat melalui itu semua karena aku pernah menjalani hal yang jauh lebih berat sebelumnya.

Tak dapat kupungkiri, kau memang satu-satunya orang yang pernah membuatku jatuh cinta. Aku pun memutuskan meninggalkanmu karena aku tak mau menjadi gila karena terlalu mencintaimu. Jadi apapun yang pernah kurasakan saat bersamamu, aku menamainya sebagai kenangan dan pembelajaran.

Darimu aku belajar untuk menjadi lebih sabar dan lebih mendengarkan, hal yang tak pernah kulakukan zaman dulu. Darimu aku belajar untuk sangat berhati-hati menginvestasikan hati, agar tak membuang waktu dengan orang yang salah lagi. Kau paham betul kan aku bukan orang yang bisa dengan mudahnya berpindah ke lain hati, walau banyak yang dekat dalam keseharian.

Aku belajar banyak hal setelah aku memutuskan pergi darimu. Aku belajar melakoni peran dalam realita kehidupan. Terima kasih sudah pernah ada dalam prosesku. Maaf jikalau dulu aku masih terlalu egois dan merepotkanmu. Terima kasih kita masih bisa berteman sebagai kawan lama.

Aku berdoa semoga kita bahagia di jalan hidup masing-masing. Aku turut senang mendengar kau awet dengan orang yang kau pacari beberapa tahun belakangan ini. Semoga disegerakan ke tahap selanjutnya. Tak perlu kau tanya bagaimana tentangku. Jika hari bahagiaku datang, tentu aku ingin mengundangmu. Biar bagaimanapun kita masih teman baik kan?


Poso Tak Semenyeramkan Itu

Jumat, 06 Mei 2016

Happy long weekend everyone!

Ini hari ke-11 aku di Poso, dan kerjaan makin banyak aja gausah dibahas. Kalau orang-orang pada pulang kampung, refreshing di tempat-tempat hits yang Instagramable, dan sebagainya, aku masih di sini, ikutan cek fisik kesana-kemari. Asyik tau cek fisik itu, bisa liat tempat-tempat baru yang awesome! Jadi gak berasa kalau lagi kerja hohoho.

Proyek anjungan Danau Poso yang rauwis-uwis :p

Yuk mari dicek irigasinya di bawah sinar terik matahari!

Salah satu saluran irigasi di dalam hutan.

Dari atas jembatan, entah sungai apa namanya hahaha.

Salah satu tepian Danau Poso yang begitu luasnya.


Tim kami berkunjung ke daerah Tentena di sekitar Danau Poso. Tempatnya hijau... Bagus dan aku suka! Ya walaupun hampir selalu ketiduran di perjalanan, hahaha. Maklum berangkat pagi pulang malam. Bahkan sempat kami mengira nggak akan bisa pulang karena ada buka tutup jalan.

Ada beberapa desa yang kami kunjungi di sana, mayoritas penduduknya nonmuslim, dan memang hanya ada beberapa masjid saja yang bisa dijumpai. Konon pernah menjadi salah satu tempat menyeramkan sewaktu terjadi konflik sekitar tahun 2000 lalu. Tetapi sekarang aman-aman saja kok tempatnya, orangnya ramah-ramah juga. Cuma kalau soal memilih warung makan memang harus berhati-hati, salah-salah bisa ada kandungan yang nggak halalnya, hehehe.

Di Poso ternyata juga banyak orang Jawa yang jual makanan, dan rasa masakannya juga lebih berbumbu daripada masakan di Palu menurutku, hehehe. Bahkan aku sering berasa di Jawa aja gitu bayar makanan pakai bahasa Jawa. Yah, walaupun tak terlalu banyak juga variasi makanannya.

Semoga Poso memang dan selalu aman untuk ke depannya!
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS