Kemarin, 13 Juni 2012, adalah ulang tahun-ku yang ke-22. Yap, tepat 22 tahun yang lalu Mamah Jumirah melahirkan putri keduanya yang diberi nama Fatikhah Astri Amin. Banyak yang mengira kalau aku anak pertama, karena namaku Fatikhah, yang diambil dari Q.S. Al Fatihah yang berarti 'pembukaan'. Mungkin ada benarnya juga, karena walaupun bukan aku yang lahir pertama kali, tetapi banyak peran sebagai kakak pertama yang harus aku jalankan, semenjak kakakku menikah 6 tahun yang lalu.
Keluargaku tak pernah merayakan ulang tahun, maka dari itu aku terbiasa menganggap hari ulang tahun sama saja dengan hari-hari pada umumnya, kecuali bagian mengingat pengorbanan ibu dan bagaimana beliau merawatku sampai detik ini. Membesarkan seorang anak menyebalkan sepertiku tidak mudah lho sodara-sodara! Dari kecil aku suka merengek dan nangis kelesotan gak jelas kalau keinginanku tak terpenuhi. Bahkan sampai sekarang aku masih suka ngambek kalau lauk yang ada di rumah gak ada yang aku suka. Jadi, mamah terpaksa memasak lagi atau membelikan lauk baru biar aku gak mogok makan. Benar-benar keterlaluan untuk wanita muda berusia 22 tahun... (._.)
Kemarin juga berlangsung seperti biasa. Bangun tidur, ke perpustakaan sebentar, lalu mengerjakan piket ngepel di kosan. Di sela-selanya aku sibuk membalas satu per satu ucapan selamat ulang tahun yang masuk via sms, mention Twitter, dan wall post FB. Keadaan masih berjalan normal sampai aku, Nunung dan Tami selesai makan malam. Sewaktu aku mengambil minum dari galon, tiba-tiba aku diserang dengan tepung oleh Fithri dari belakang. Perang tepung yang sangat amat tidak beradab resmi dimulai.
Aku mengejar semua anak kosan dengan tepung yang tadinya tidak begitu berhasil diserangkan padaku. Mereka semua lari menyelamatkan diri ke kamar entah-siapa-yang-pintunya-terbuka, kemudian menguncinya dari dalam. Lulu dan Tami sampai refleks masuk ke kamar Dhini. Aku yang seharusnya diserang malah balik menakuti mereka sampai tak ada seorang pun yang berani keluar ke lorong lantai 2. Konyol sekali, hahahahaha.
Pada akhirnya, setelah sama-sama capek, antara aku menyerahkan diri dan Nunung menyerangku dengan membabi buta, aku tersungkur di lorong dan diduduki Nunung. Buset, berat men! Kayak dihujani berpuluh Fahmi. Alhasil, remuk redamlah badanku malam kemarin.
Penderitaanku belum berakhir. Setelah perang selesai, aku harus membersihkan tepung yang berserakan di kamar dan sepanjang lorong. Perlu dipel berulang-kali sampai lantai benar-benar kesat. Belum lagi aku harus mandi keramas agar tepung yang menempel di sekujur tubuh hilang. Nampaknya sekali keramas belum sempurna. Sisa tepung malah jadi ketombe di rambutku, huhuhu. Pagi ini aku baru bangun jam sepuluh pagi gegara terlalu tepar dengan keributan semalam. Semoga tak ada kejutan yang mengharuskanku mandi keramas di malam hari lagi setelah ini. Amin...
Thanks anyway buat anak-anak lantai 2 Asrama Mutiah H39; Nunung, Fithri, Dhini, Febri, Vika, Tami dan Lulu (dua nama terakhir adalah penyusup, haha). You all really make my day! XOXO.
P. S. Aku keduluan Lulu dong ya, posting tentang ulang tahunku sendiri -_-
Buat yang kepo, bisa dilihat disini postingannya. Nggak romantis sih, tapi lebih dari sekedar manis. A lot of thanks for you, Lulu! *nggak ada kiss and hug ya, kan udah dibilang tadi, jangan harap nemu sesuatu yang romantis disini :p*
P. S. Aku keduluan Lulu dong ya, posting tentang ulang tahunku sendiri -_-
Buat yang kepo, bisa dilihat disini postingannya. Nggak romantis sih, tapi lebih dari sekedar manis. A lot of thanks for you, Lulu! *nggak ada kiss and hug ya, kan udah dibilang tadi, jangan harap nemu sesuatu yang romantis disini :p*
ahaahaha.. ada yang salah cuy... masih ingat saat aku mengelapkan tangan kotorku di bajumu? lalu aku mau ke belakang dan kamu melangkah mundur karna gak mau kalo terkena tanganku yang kotor. sampe kamu di depan kamarnya Dini, aku masuk ke kamar Febri ngambil tepung. lalu ku lemparlah ke kamu, dan aku melarikan diri ke lantai 3. walhasil aku tak ketahuan dan Fitri yang menjadi tersangka pertama.hahaha
BalasHapusiya ya, ah dasar kalian semua tersangka utama, pinter banget bikin strategi -_-
BalasHapusWaaah menyebalkan sekali tante-tante ini.. malam ini aku jadi cekikikan sendiri :D
BalasHapustante-tantee... awas ya kamu anak kecil penggalaaau...! :p
BalasHapus