Akhirnya ada kesempatan juga buat travelling lagi! Kali ini ke Kuningan, Jawa Barat, dalam rangka pernikahan Ontin dan mas Ipus, sekalian mampir ke tempat Pakdhe dan Budhe di Caracas. Setelah jauh-jauh hari menabung buat beli tiket kereta, dan sempat tidak diizinkan orang tua karena abu vulkanik beberapa minggu kemarin, 2 tiket pulang pergi berhasil juga didapatkan.
Rencananya aku akan pergi menumpangi kereta Bengawan dari Solo pada hari Jumat sore, tetapi pada hari Kamis sore mendadak mendapat panggilan interview dari ECC. Akhirnya reschedule tiket jadi Gajah Wong jurusan Jogja - Jakarta yang berhenti di Cirebon. Berangkat pagi hari ke Jogja dulu, sempat mampir ke kos dan menuruti hawa nafsu makan di Koki Joni yang telah terpendam sejak lama, hahaha.
Senangnya sekarang di dalam kereta api ada fasilitas colokan listrik, jadi sepanjang perjalanan Jogja - Cirebon aku gak mati gaya. Bisa online pakai laptop dan modem, walopun harus miring-miring mencari cantolan modem yang pas biar dapet sinyal yang kenceng. Kereta ekonomi ac yang lumayan nyaman ini bikin aku betah berlama-lama menatap layar soleha walaupun harus berganti-ganti posisi buat nyari sinyal yang pas. Aku jadi bisa bikin schedule twit buat kerjaanku, jadi besok waktu kondangan aku gak dihantui hutang online buat klien, hehehehe..
Miring-miring nyari sinyal di dalam kereta Gajah Wong. |
Sekitar jam 12 malam kereta sampai di Stasiun Cirebon Parujakan. Semacam Stasiun Lempuyangan kalau di Jogja. Pakdheku sudah stand by di sana. Ternyata perjalanan Cirebon ke Kuningan memakan waktu lama. Apalagi lewat tengah kota. Kalau siang hari lumayan macet katanya.
Jantungku berdegup kencang sepanjang perjalanan karena jalan yang berkelok-kelok naik turun dilewati oleh kendaraan baik motor atapun kendaraan besar seperti bus dan truk. Hampir semua pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan memakai lajur yang semestinya digunakan oleh kendaraan yang berasal dari lawan arah. Tak hanya itu, banyak juga pengendara yang mengerem secara mendadak dan berbelok tiba-tiba. Benar-benar membuatku takut.
Tapi aku gak bisa jalan-jalan kemanapun di Kuningan atau Cirebon karena dari pagi sampai sore full di tempat resepsi pernikahan mas Ipus dan Ontin. Sorenya hujan turun cukup deras dan sepupuku tak kunjung datang menjemput, membuatku deg-degan akan tertinggal oleh kereta atau tidak karena kereta Brantas yang aku tumpangi berangkat dari Stasiun Cirebon Parujakan ke Solo Jebres pada jam 19.21 WIB. Belum lagi mengkhawatirkan Lulu dan Wisnu yang sempat bingung akan naik apa ke Jakarta. Akhirnya mereka naik kereta Progo dari Stasiun Cirebon Parujakan ke Jakarta dan turun di Stasiun Jatinegara.
Ternyata lumayan terjangkau harga tiketnya, dari Cirebon ke Jakarta Kereta Progo 45 ribu. Setara naik bus ekonomi dari Jakarta ke Kuningan. Kalau tiketku sendiri yang Bengawan itu 95 ribu dari Solo Jebres ke Cirebon Parujakan, terus diganti jadi GajahWong 170 ribu. Pulangnya naik kereta Brantas Cirebon Parujakan ke Solo Jebres 90 ribu. Memang beda harga beda kualitas. Tetap lebih nyaman yang ekonomi ac daripada ekonomi biasa, walaupun sekarang juga ada ac nya.