Pages

Diary Work From Home Day 7 : Ndak Usah Panik Dilarang Mudik!

Kamis, 26 Maret 2020

Hai gaes, sehat-sehat kan?

Sebelumnya izinkan aku turut menghaturkan doa atas berpulangnya Ibu Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda Bapak Joko Widodo Presiden RI. Inna lillahi wa inna illaihi raji'un. Allahumaghfirlaha warhamha wa'adlfiha wa'fuanha. 

~

WFH hari ini aku bangun kesiangan gegara begadang ngobrol sama temanku. Dia dokter tetapi sedang engga praktek, teman seangkatan dr. Tirta yang sedang naik daun karena aksinya membantu sesama itu. Kami tak bisa cerita dengan detil karena pegel kan ngetik di wa hahahaha. Intinya kita semua harus bertahan di keadaan sulit ini. Pasti bisa kalau kita jalani bersama.

Pemerintah pun telah mengkaji berbagai rencana untuk membantu masyarakat bertahan dalam menghadapi perekonomian yang menjadi sulit karena Covid 19 ini, mulai dari pemberian Bantuan Langsung Tunai kepada para driver ojek online (ojol) hingga pedagang pasar, kelonggaran pembayaran cicilan selama setahun ke depan, sampai wacana untuk meniadakan mudik Lebaran.

Sumber: Instagram.com/harimerdeka

Ya kita sama-sama tahu bahwa Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam dan mudik sudah seperti suatu keharusan. Tetapi ayolah kita berpikir dengan logika. Kalau kita mudik, selama perjalanan tidak mungkin benar-benar bersih. Karena kita pasti bersentuhan dengan banyak fasilitas umum dan orang lain. Kita tak pernah tahu siapa yang benar-benar bersih dari Covid 19 sekarang ini, apalagi di Jakarta. Lalu kita mudik, pulang ke rumah, bertemu orang tua dan saudara kita yang masih kecil bahkan bayi. 

Kita mungkin sehat dan tak merasakan apa-apa, namun mereka, bapak, ibu, pakde, bude, paklik, bulik, eyang kakung, eyang putri, keponakan, kakak, adik kita di rumah bisa saja mendapatkan virus itu dari kita. Covid 19 itu menyerang orang yang daya tahan tubuhnya lemah dan anak kecil serta orang tua yang umurnya di atas 40 tahun lebih rentan untuk terkena. Sekalinya pasien dicurigai terkena Covid 19, dia akan diisolasi yang mana tak bisa dijenguk bahkan oleh keluarganya. Bisa saja itu menjadi pertemuan terakhir kita dengan mereka. Hal buruk tak hanya sampai di situ. Saat pasien Covid 19 meninggal dunia, akan dimakamkan dengan cara khusus agar virusnya tidak menular. Ya Allah aku tak sanggup membayangkannya... Aku selalu berdoa agar keadaan ini segera berlalu. Aamiin. 

Angka positif COVID-19 pada Rabu (25/3) kemarin adalah 790 kasus. Angka positif COVID-19 yang diumumkan pada Kamis (26/3/2020) ini menjadi 893 kasus. Berarti ada lonjakan 103 kasus positif COVID-19 dalam sehari. 

Ayolah, kita bisa kok sama-sama melawan virus ini. Jangan ngeyel kalau dilarang mudik. Sabar sebentar... Berjumpa dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman sementara via video call dulu demi kesehatan dan keselamatan bersama. I know it's hard, but we can do it, for ourselves, for our beloved family, for our beloved ones.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS