Pages

One Little Thing About Me #1

Kamis, 31 Mei 2012

Tadi waktu perjalanan pulang dari makan di tempat Mbah Salamun, tetiba aku punya ide buat nulis tentang diri sendiri. Basically, i am  a kind of the selfish person, who loved to talk to others about my life and my self, whatever i feel and i think. Narsis gak harus lewat foto doang kan ya, hohoho.

Jadi, boleh yaaa aku sedikit curcol tentang... berat badan.  Badanku terdiri dari tinggi yang lebih dari satu setengah meter tapi tepatnya entah berapa, nggak pernah ngukur dan inget, dipadu dengan berat sekitar 40 kilogram. Kenapa aku bilang sekitar? Karena bisa turun jadi 39 kg dan naiknya tak pernah melebihi angka 44.

No, no, no...! Tolong jangan salah paham dulu. Aku bukannya mau pamer dengan berat badan sekecil ini, melainkan mau sharing tentang pengalaman hidupku dengan this so tiny body, versi nggak banget ya tapinya...

Dengan badan kecil ini, aku pernah dikatain sama seorang teman, dan dia COWOK, buat makan banyak dan nggedein badan. Katanya, salah satu penyebab aku kelamaan jomblo adalah karena badanku terlalu kerempeng dan "tidak menarik". Parah banget ya? Entah yang parah temanku yang tega bilang gitu secara blak-blakan atau akunya yang memang dari sononya nggak pernah bisa gede. 

Padahal, dilihat dari kemampuan memasukkan makanan ke dalam perut, aku tuh "bentuk lady porsi kuli" banget. Aku sampai bikin istilah "cacing naga" saking gampangnya merasa lapar dan susahnya merasa kenyang. Aku pikir makanan yang masuk ke perutku dimakan oleh entah berapa koloni cacing naga yang buas sehingga berat badanku tak pernah berhasil naik secara signifikan. Bahkan, beberapa teman lain berpikir aku cacingan dan menyarankanku buat minum obat cacing. Tetapi perutku tidak membuncit dan harga obat cacing rasa buah yang enak sekarang mahal, bisa sampai 12 ribu rupiah per botol sekali minum. Kalau dipikir, dengan uang segitu aku bisa makan kenyang berkali-kali kalau beli makanan di warung Bu Hasyim atau Mbak Wik dekat kosan, jadi aku belum mencoba saran yang ini. Oh iya, fenomena cacing naga menjadi salah satu point penting kenapa banyak teman sering memintaku menemani mereka makan. Karena aku nggak pernah kenyang. Kalaupun aku sudah makan, kalau diajak makan pasti juga cemil-cemil lagi.

Aku juga sering dipanggil "Dek" dan dikira masih pelajar SMP atau SMA. Ah, senangnya masih kelihatan imut, hihihi. Tapi aku tak jarang pula jadi bahan tertawaan dan keibaan orang-orang kalau lewat pintu kaca. Ya, tau kan pintu kaca tebal yang kayak di bekas World Bank di Perpustakaan Fisipol, atau yang lebih umum, pintu kaca di ATM, yang bisa menutup otomatis itu. Nah, buat makhluk seunyu (baca: sekecil) aku, pintu kayak gitu susah buat dilewatin. Butuh perjuangan ekstra buat berhasil melewatinya karena lebih sering aku kejepit pintu dan aku yang "didorong" bukan "mendorong" pintu. Tadi sore bahkan aku sekali lagi diketawain Lulu dan Bapak Tukang Parkir di depan ATM hampir menghampiriku. Mungkin sangat jelas terlihat betapa susahnya perjuanganku melewatinya. Kalian boleh ketawa kok baca ini, aku rela... *menatap nanar ke lantai*

foto diambil dari blog orang



Hmmm... Apalagi ya bullying yang pernah kuterima karena kemungilan ini? Oh ya, waktu mboncengin aku pakai motor, Isal, adekku, pernah bilang kalau rasanya dia kayak naik motor sendirian, nggak berasa ketambahan beban sama sekali. Teman lesku zaman SMP - SMA, Intan Saraswati, kalau aku mau nebeng pulang pasti nunggu agak lama baru ngejalanin motornya sembari nanya, "Udah naik to, Tik? Aku kira belum". What the...


Waktu KKN, aku juga sering jadi bahan sirikan teman-teman, terutama para cewek, karena jam berapapun aku makan berat a.k.a nasi, berat badanku tak pernah naik. Pas itu,  waktu maghrib aku ikut buka bersama di Dusun Nerang, Sub Unit-ku. Jam 9 malam aku makan nasi sop dan ayam goreng jatah dari Mbak Anik, tempat katering kami. Terakhir, jam 12 malam aku makan nasi sop dan ayam goreng lagi karena masih ada sisa lauk, sayang kan ya kalau mubazir, hahaha.

Jadi ya gitu deh, selalu ada positif negatif dari sesuatu. Aku yang kecil susah naikin berat badan walau sudah makan porsi besar. Sedangkan teman-temanku makan sedikit saja berat badannya langsung naik beberapa kilogram. Mungkin mereka iri sama aku yang bisa makan sebanyak apapun tanpa harus takut kelebihan berat badan. Sedangkan aku malah sebaliknya, sering bertanya-tanya bagaimana cara yang ampuh buat naikin berat badan. Gak usah dimasukin ke hati ya teman-teman, berapapun berat badan kita, yang penting sehat wal afiat kan? ;-)

*** Selesainya nulis postingan ini, eh, udah laper lagi aja, hahaha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS