Pages

Diary Work From Home Day 42 : Gehu Pedas Jeletot

Selasa, 19 Mei 2020

Sebagian besar orang Indonesia gemar menyantap makanan pedas, maka tak heran jika apapun menu makanannya pasti akan disediakan sambal, saus cabai, atau bubuk cabai sebagai pelengkapnya. Bahkan sekarang muncul makanan dengan level pedas yang bervariasi, sehingga dapat dinikmati oleh orang yang benar-benar pecinta makanan pedas atau hanya pemakan pedas level anak TK sepertiku.

Selama Ramadhan 1441 H ini, aku sering berjalan kaki di sepanjang Jalan Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Memasuki pukul 4 sore akan banyak penjual takjl yang menjajakan dagangannya yang semuanya terlihat menarik apalagi untuk orang yang sedang berpuasa. Namun karena adanya wabah Covid 19 ini, aku dan Mbak Yuyun sangat berhati-hati untuk memilih makanan yang akan dibeli. Kami akan memilih tempat yang terjamin kebersihannya seperti restoran atau rumah makan. Kalaupun kami beli jajanan di pedagang keliling, kami akan mengamati terlebih dulu apakah bersih atau tidak, dan apakah ramai atau tidak. Memang keramaian pembeli tetap menjadi tolak ukur untuk memperkirakan rasa makanan, enak atau tidak.
Salah satu jajanan gerobak yang sering kami beli adalah Gehu Pedas Jeletot. Gehu pedas ini adalah tahu yang diisi dengan sayuran dan cabai yang kemudian digoreng dengan tepung. Ukurannya lebih besar dari tahu isi yang dijual kebanyakan. Gehu Pedas Jeletot ini berlokasi di Jalan Bendungan Hilir, tepatnya di dekat Alfamart yang ada gangnya, karena terlalu banyak Alfamart di sepanjang jalan itu, hahahaha. Abang penjualnya mulai berdagang sejak pukul 3 sore atau setelah Ashar, sampai dagangannya habis menjelang maghrib. Biasanya sebelum jam 5 sore, kami mengamati dagangannya sudah habis terjual.

Gehu Pedas Jeletot ini biasanya aku makan bersama nasi putih karena rasa pedasnya yang aku tidak tahan jika hanya memakannya tanpa tambahan yang menetralkan. Penyuka makanan pedas harus mencobanya, dijamin ketagihan karena pedasnya asli dari cabai yang diuleg dan dicampur dengan sayuran sebagai isian, pun tekstur gorengannya crunchy dan kering sehingga tak terlalu berminyak. Aku bahkan beberapa kali memakannya sebagai menu sahur, tinggal dimakan dengan nasi hangat saja.

Angka positif COVID-19 pada Senin (18/5) kemarin adalah 18.010 kasus. Angka positif COVID-19 yang diumumkan pada Selasa (19/5/2020) ini menjadi 18.496 kasus. Berarti ada lonjakan 486 kasus positif COVID-19 dalam sehari.

Mari tetap menjaga kebersihan dan kesehatan, pun jangan lelah untuk selalu berdoa semoga pandemi Covid 19 ini segera berakhir dan ditemukan obat serta vaksinnya, aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS