Hari ini hari Sabtu, 16 Ramadhan 1441 H. Selayaknya weekend, aku bangun siang, terlebih karena sedang tidak berpuasa. Aku bangun karena mendengar adzan dan kaget ternyata sudah jam 12 siang. Memang aku baru tidur jam 2 dini hari. Seperti biasa, aku mengaktifkan jaringan internet di hp dan banyak pesan masuk di Whatsapp. Tetapi ada berita duka yang membuatku tak percaya. Pak Abi berpulang, pagi ini. Aku masih tak percaya. Aku baca chat grup yang lain, juga memberitakan hal serupa.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un... He gone too soon.
Allahumaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu...
Pak Abi adalah salah seorang senior di kantor. Meskipun umur kami terpaut 15 tahun, tetapi karena sama-sama belum menikah, teman-teman di ruanganku sering menjodohkan. Belum sempat berkomunikasi secara personal, wabah covid 19 sudah membuat kami work from home. Seingatku kami bertemu dua kali, pertama saat ada beliau ke perpustakaan dan aku membantunya memfotokopi literatur yang dibutuhkan, kedua saat sosialisasi perpustakaan dan beliau duduk di depanku.
The one who wear glasses in the left |
Sebenarnya ada seorang teman yang mengusulkan aku untuk say hello duluan via Whatsapp, sekedar untuk care apalagi di masa pandemi ini orang-orang stay at home dan mungkin tak saling berkabar seperti postinganku di awal masa isolasi mandiri ini. Bodohnya, aku menolak dengan alasan classic harusnya cowok yang mulai kontak duluan dan toh nanti setelah WFH berakhir bakal ketemu lagi di kantor.
Sekarang aku hanya bisa menangisi penyesalanku. Seharusnya aku mencoba say hello duluan, walaupun itu mungkin tak akan mengubah takdir kepergiannya, setidaknya mungkin beliau tak akan pergi dalam kesendirian seperti ini. I'm so sorry...
Aku jadi teringat akhir-akhir ini aku selalu merasa deg-degan melihat Whatsapp story atas nama "Mas Abi" namun aku buru-buru menepis kekhawatiran dengan mengingat itu bukan nomornya Pak Abi karena kami tak saling menyimpan kontak. Padahal sebelumnya, aku biasa aja melihat Whatsapp story atas nama "Mas Abi". Entah pertanda atau bukan, aku makin merasa bersalah...
Sugeng tindak Pak Abi, semoga Panjenengan husnul khotimah karena berpulang ke Rahmatullah di bulan suci Ramadan dan semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga Panjenengan berkumpul dengan roh-roh orang sholeh lainnya di sisi Allah, dan tidak sendirian lagi. Aamiin ya robbal'alamiin...
Aku jadi teringat akhir-akhir ini aku selalu merasa deg-degan melihat Whatsapp story atas nama "Mas Abi" namun aku buru-buru menepis kekhawatiran dengan mengingat itu bukan nomornya Pak Abi karena kami tak saling menyimpan kontak. Padahal sebelumnya, aku biasa aja melihat Whatsapp story atas nama "Mas Abi". Entah pertanda atau bukan, aku makin merasa bersalah...
Sugeng tindak Pak Abi, semoga Panjenengan husnul khotimah karena berpulang ke Rahmatullah di bulan suci Ramadan dan semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga Panjenengan berkumpul dengan roh-roh orang sholeh lainnya di sisi Allah, dan tidak sendirian lagi. Aamiin ya robbal'alamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)