Pages

Diary Work From Home Day 29 : Bedah Buku Online "The End of Accounting" Part 2

Selasa, 28 April 2020

Hai gaes, apa kabar? Seperti yang aku janjikan kemarin, hari ini aku bakal lanjutin sharing materi acara bedah buku online yang berjudul "The End of Accounting and the Path Forward for Investors and Managers". So, please check this out!
Sumber: https://www.instagram.com/p/B_E0nS-DbF6/
Bapak Yusuf John menyampaikan isi buku ini dengan poin sebagai berikut. (Lanjutan)
  1. Bagian 2 dari buku, Penulis mengatakan bahwa Akuntansi kehilangan relevansi. Kalau selama ini kita mengenal bahwa laporan keuangan tidak hanya sekedar angka, Penulis mengatakan “Numbers without comprehension are just that – numbersyang berarti angka tanpa kemampuan yang mendalam maka itu hanya tetap sekedar angka.
    • Bab 8 Penulis menyatakan kekurangan relevansi itu yang pertama adalah ketidakjelasan perlakuan Akuntansi atas intangible asset. Mengapa perlakuannya tidak sama antara intangible asset dan tangible asset? Di dalam Akuntansi kalau kita mengakui suatu intangible asset itu sebagai aset, apabila kita melakukan transaksi atau membeli dari pihak eskternal. Jadi kalau perusahaan akan mengakui intangible asset itu sebagai aset, apabila terjadi transaksi pembelian atau penjualan. Tetapi perusahaan tidak mengakui itu sebagai aset apabila intangible itu diperoleh dari dirinya sendiri misalnya kita mendidik SDM yang ada di perusahaan kita maka peningkatan kompetensi itu adalah intangible asset. Menurut Prof. Baruch Lev dan Prof. Feng Gu tidak diakui dalam laporan keuangan. Kemudian Litbang yang melakukan penelitian yang bermanfaat bagi perusahaan juga tidak diakui aset. Kemudian juga misalnya paten, merk, pengetahuan kita atas customer itu juga tidak diakui aset. Padahal pada banyak perusahaan yang makin berkembang saat ini, intangible asset itu menjadi aset yang paling strategis itu menurut Prof. Baruch Lev dan Prof. Feng Gu dalam buku ini. Jadi akibat intangible asset itu perlakuannya tidak jelas menurut mereka, salah satunya adalah intangible asset diakui sebagai aset apabila kita beli dari luar, tetapi kalau kita hasilkan atau produce sendiri, dia tidak diakui aset itu adalah salah satu kelemahan dari Akuntansi. Itulah sebabnya Akuntansi menjadi kehilangan relevansi. 
    • Bab 9 Penulis menyatakan ternyata Akuntansi tidak selalu menyajikan fakta. Penulis mengatakan di dalam Akuntansi banyak sekali ada judgmental, pertimbangan-pertimbangan, ada estimasi, ada prediksi. Padahal judgment itu, estimasi itu, prediksi itu adalah subject to errors, dan error yang bertumpuk-tumpuk akan memengaruhi earnings. Karena judgment, estimasi, dan prediksi itu adalah kebijakan internal perusahaan sehingga subject to errors kalau error-nya bertumpuk maka akan memengaruhi penyajian earnings dalam laporan keuangan. Yang kedua, judgment, estimasi, prediksi itu seringkali dimanipulasi untuk make the numbers jadi manajer mengolah itu estimasi supaya menampilkan laporan keuangan yang sehat. Jadi Penulis mengatakan bahwa ini adalah rawan manipulasi. Sehingga Penulis menyimpulkan bahwa Akuntansi menghasilkan laporan keuangan yang tidak selalu menampilkan fakta.
    • Bab 10 Penulis mengkaji lagi ternyata masih banyak transaksi non Akuntansi yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan. Jadi selain Akuntansi bermasalah di intangible asset, tidak menampilkan fakta, makanya Penulis menyebut laporan keuangan ini fakta atau fiksi. Misalnya jika kita punya produk dan produk kita gagal, atau ada peraturan baru, atau ada kontrak baru yang akan menguntungkan kita, itu tidak tersaji dalam laporan keuangan. Banyak informasi yang pengakuannya terlambat. Kalaupun itu disajikan, pengakuannya itu terlambat atau tidak memiliki relevan dengan kebutuhan investor pada waktu tertentu.
  2. Bagian  3 Penulis  menawarkan solusi yang dapat dilakukan. Penulis menyimpulkan perlu ada laporan model baru yang disebut sebagai laporan sumber daya strategis dan konsekuensi. Ini adalah model laporan yang diungkapkan Penulis.
    • Bab 11 Penulis berusaha berbicara tentang model laporan yang baru ini yaitu laporan sumber daya strategis dan konsekuensi. Laporan ini berisi tentang sumber daya strategis, jadi manajer perusahaan harus mengidentifikasi sumber daya strategis apa saja yang diperlukan oleh para manajer dan investor dalam menyajikan laporan keuangan. Dalam buku ini Penulis tidak pernah mengatakan bahwa laporan keuangan harus dihilangkan, tetapi laporan baru ini yaitu laporan sumber daya strategis dan konsekuensi ini merupakan komplementer dari laporan keuangan. Laporan keuangan tetap dibutuhkan walaupun nilai gunanya berkurang. Untuk menambah nilai guna supaya menstabilkan nilai guna bagi investor, perlu ada laporan tambahan.
    • Bab 12-15 Penulis memberikan contoh cara penyajian laporan keuangan dari perusahaan yang diteliti. Bab 12 perusahaan  media dan hiburan, Bab 13 perusahaan properti dan asuransi, Bab 14 perusahaan farmasi dan biotek, serta Bab 15 perusahaan minyak dan gas. Setelah kami amati, ternyata laporan-laporan keuangan yang dibuat memiliki format yang sama, informasi atau grup informasinya sama jadi kita perlu mengidentifikasi sumber daya strategis dan menyimpulkan nilai yang diciptakan oleh sumber daya strategis itu seperti apa. Tetapi komponen-komponennya, bagian dari sumber daya strategisnya apa saja, value-nya apa saja yang diciptakan, itu berbeda untuk setiap perusahaan.
  3. Bagian 4 Penulis menjawab kegalauan orang kalau seandainya laporan sumber daya strategis ini tidak dapat dibuat. Bagaimana cara mengimplementasikan, mengeksekusi laporan sumber daya strategis dan konsekuensi?
    • Bab 16 Penulis menyatakan prasyarat implementasi yang pertama dan utama adalah para investor dan para analis menggunakan dan memerlukan informasi ini. Jadi kita musti memastikan informasi apa yang diperlukan oleh para investor dan para analis. Nah itulah yang akan menjadi bagian dari laporan sumber daya strategis dan konsekuensi ini. Yang kedua, Penulis tentunya tidak menampik perlunya regulasi yang digunakan pasar modal tentang adanya laporan sumber daya strategis dan konsekuensi ini.
    • Bab 17 Penulis menyatakan perlunya revitalisasi Akuntansi. Penulis tidak menghapus laporan keuangan tetapi menjadikan keduanya saling melengkapi. Jadi Penulis meminta kepada Dewan Standard, cobalah lihat perlakuan intangible asset, coba dikaji kembali, diatur kembali. Yang kedua, menghindari penilaian dalam pelaporan aset dan hutang yang tidak diperdagangkan di pasar, jadi kalau aset dan hutang itu tidak aktif mengapa harus dinilai ulang? Yang ketiga, kita harus memitigasi kompleksitas Akuntansi terutama untuk pengaturan pada industri spesifik, biarkan saja perusahan tersebut atau auditornya yang mengatur, jadi tidak usah diatur dalam GAAP.
    • Bab 18 Penulis menyatakan bagaimana agar laporan tadi dapat digunakan oleh para investor? Yang pertama, kita sebagai perusahaan musti fokus pada sumber daya strategis tadi, penciptaan dan pertahanan aset yang strategis, dan bagaimana menentukan nilai.
  4. Secara kronologis, buku ini luar biasa. Penulis memberikan gambaran fenomena yang terjadi, mengapa Akuntansi hilang nilai gunanya, apa permasalahan dan solusi dalam Akuntansi, dan bagaimana mengimplementasikan solusi. Kalau kita baca keseluruhan dari buku ini maka The End of Accounting itu bukanlah akhir matinya Akuntansi, tetapi akhir dari kompleksitas Akuntansi. Penulis menyatakan bahwa kita harus mengakhiri kompleksitas Akuntansi yang tidak tepat menurut hasil penelitian Penulis, supaya mengikuti perkembangan dunia investasi, keperluan para investor dan manajer.
Akhirnya tuntas sudah hutangku buat nulisin semua ringkasan materinya bedah buku online ini ya. Buat yang tertarik dan ingin belajar lebih jauh silakan baca sendiri buku terbitan tahun 2016 ini ya.


Angka positif COVID-19 pada Senin (27/4) kemarin adalah 9.096 kasus. Angka positif COVID-19 yang diumumkan pada Selasa (28/4/2020) ini menjadi 9.511 kasus. Berarti ada lonjakan 415 kasus positif COVID-19 dalam sehari. 



Angka yang tinggi dibanding lonjakan harian sebelumnya. Semoga keadaan ini segera membaik dan wabah Covid 19 segera hilang ya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentator tolong tinggalin nama ya..! Makasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS